Halo Sobat Exmotoride! Kalian wajib tahu spesifikasi jenis velg motor dan ukurannya dengan detail. Ingat, velg ini menjadi tulang punggung dari roda yang berfungsi menahan beban total ketika motor diam maupun berjalan. Selain itu, komponen ini bekerja keras menahan tekanan vertikal dan horizontal demi mempertahankan bentuk bulat dari ban agar motor tetap stabil saat melaju.
Oleh karena itu, perhatikan setidaknya tiga hal vital sebelum Kalian mengganti atau membeli velg. Pertama, sesuaikan jenis velg dengan jenis motor dan kebutuhan berkendara. Selanjutnya, cek material atau bahannya yang berhubungan langsung dengan daya tahan serta bobot motor. Terakhir, pastikan diameter dan lebarnya presisi untuk Kalian pasangkan dengan ban motor yang sesuai.
3 Jenis Velg Motor Berdasarkan Bentuknya

Kita bisa melihat beberapa macam jenis velg motor dari konstruksi bentuknya. Bahkan, Admin yakin Kalian sudah tidak asing lagi karena sering melihatnya seliweran di jalanan. Secara umum, orang sering menyebut komponen roda ini sebagai RIM, yang terdiri dari velg jari-jari, velg racing (CW), dan velg setengah lingkaran (U-shape).
1. Velg Jari-jari (Spoke Wheels / SW)

Jenis velg jari-jari merupakan model paling klasik. Biasanya, kita menjumpai velg ini pada motor jenis enduro, trail, atau motor retro. Adapun ciri fisiknya sangat mudah kita bedakan, yaitu memiliki banyak kawat besi (ruji) yang saling bersilangan menghubungkan teromol (pusat roda) dengan ring velg.
Kelebihan Velg Jari-jari:
- Beratnya relatif ringan (tergantung material ring).
- Punya ketahanan yang sangat baik terhadap benturan.
- Konstruksi jari-jari yang elastis mampu meredam guncangan, sehingga lebih nyaman di jalan rusak.
- Harga relatif murah dan Kalian bisa membeli part-nya secara terpisah (bisa ganti ruji atau ring-nya saja).
- Tukang stel velg biasanya masih bisa memperbaiki velg ini jika penyok atau bengkok.
Kekurangan Velg Jari-jari:
- Kurang stabil untuk manuver di kecepatan tinggi (sedikit membal).
- Tampilan terlihat klasik, kurang sporty untuk motor modern.
- Rawan berkarat jika Kalian malas membersihkannya (terutama material besi).
- Kita akan kesusahan membersihkannya karena banyak celah sempit di antara jari-jari.
- Umumnya tidak bisa pakai ban tubeless (kecuali Kalian memodifikasinya secara khusus).
2. Velg Racing (Cast Wheels / CW)

Berbeda dengan velg jari-jari, Velg racing atau Cast Wheel (CW) mulai mendominasi pasar sejak tahun 2000-an. Faktanya, hampir semua motor baru, mulai dari matic hingga sport, kini lahir dengan velg jenis ini. Sebaliknya, jika velg jari-jari terdiri dari part terpisah, pabrikan membuat velg CW dengan cara mengecor logam (casting) menjadi satu kesatuan utuh antara palang dan ring-nya.
Kelebihan Velg Racing (CW):
- Tampilan jauh lebih stylish, modern, dan sporty.
- Sangat stabil (rigid) saat Kalian pakai ngebut, menikung, dan pengereman keras (hard braking).
- Sudah pasti kompatibel dengan ban tubeless.
- Praktis, Kalian tidak perlu setel ulang jari-jari.
- Mudah perawatannya dan gampang kalian cuci.
Kekurangan Velg Racing (CW):
- Harga relatif mahal dan Kalian harus ganti satu set utuh jika rusak.
- Rawan pecah atau retak apabila menghantam lubang tajam dengan keras.
- Bengkel akan kesulitan memperbaiki velg ini jika sudah peyang atau retak parah.
- Bobotnya umumnya lebih berat dibanding jari-jari (untuk kelas standar).
- Bantingannya terasa lebih keras karena sifatnya yang kaku.
3. Velg Aluminium U-Shape (Setengah Lingkaran)

Jenis ini sebenarnya masuk kategori velg jari-jari, akan tetapi ring-nya menggunakan profil U-Shape berbahan aluminium. Ternyata, velg ini sangat populer di kalangan anak muda pecinta modifikasi Thailook atau Drag Bike. Orang menyebutnya “setengah lingkaran” karena profil penampangnya membentuk huruf U.
Sayangnya, banyak orang menyalahgunakan velg ini untuk harian dengan jenis ban motor cacing yang sangat tidak safety. Akibatnya, karena mengejar bobot ringan, materialnya cenderung tipis.
Kelebihan Velg U-shape Rim:
- Bobotnya sangat ringan, alhasil akselerasi motor jadi enteng.
- Tahan karat karena terbuat dari aluminium.
- Pilihan warna anodize yang mencolok (keren buat kontes).
Kekurangan Velg U-Shape Rim:
- Sangat ringkih, mudah penyok saat kena lubang.
- Bisa patah atau melipat jika Kalian menggunakannya untuk harian di jalan rusak.
- Kami sangat tidak merekomendasikan velg ini untuk motor harian karena faktor keselamatan.
- Tidak stabil untuk kecepatan tinggi dan manuver.
Jenis Bahan Material Dasar Pembuatan Velg

Karena fungsi velg sangat vital menyangkut nyawa pengendara, maka pabrikan tidak boleh sembarangan memilih material pembuatannya. Tentunya, bahan baku sangat berpengaruh terhadap kekuatan (durability) dan bobot (performance). Setidaknya, ada 4 jenis material yang umum industri otomotif gunakan di dunia roda dua.
1. Material Besi Baja

Pada dasarnya, ini adalah material jadul yang merupakan campuran besi dan karbon. Biasanya, pabrikan menggunakan bahan ini untuk velg jari-jari motor lawas atau motor entry-level. Akan tetapi, kelemahannya terletak pada bobotnya yang berat dan sangat rentan berkarat jika lapisan krom-nya mengelupas.
2. Material Aluminium Alloy

Merupakan campuran dominan aluminium dengan magnesium, nikel, dan logam lain. Faktanya, velg ini menjadi standar motor masa kini (terutama velg CW). Selain itu, bobotnya bisa lebih ringan hingga 50% dibanding velg besi, namun tetap kuat. Tambahan lagi, aluminium memiliki ketahanan korosi yang jauh lebih baik. Untuk lebih detail mengenai sifat paduan aluminium, material ini memang menjadi primadona industri otomotif saat ini.
3. Material Magnesium

Bisa dibilang, ini adalah velg kelas sultan. Pabrikan membuatnya dengan campuran dominan magnesium melalui proses forging (tempa). Kelebihannya ada pada bobotnya yang super ringan tapi sangat kuat. Biasanya, tim balap menggunakan velg ini untuk motor balap MotoGP atau Superbike. Harganya? Bisa setara motor 250cc baru, Bro! Namun, magnesium murni mudah korosi jika lapisan pelindungnya rusak.
4. Material Serat Karbon (Carbon Fiber)

Sebenarnya, ini adalah teknologi tertinggi saat ini. Pabrikan membuat velg ini dari anyaman serat karbon yang mereka padatkan dengan resin khusus. Meskipun bobotnya paling ringan di antara semuanya, namun sifat karbon itu kaku tapi getas. Akibatnya, dia tidak akan bengkok, tapi bisa langsung pecah berkeping-keping jika menerima benturan titik yang sangat keras melebihi batas toleransinya.
Penyebab Velg Motor Peyang & Tips Merawatnya

Nah, bicara soal velg, masalah yang paling sering dialami bikers adalah velg peyang atau “speleng”. Kondisi ini bikin motor tidak nyaman, stang bergetar, dan handling jadi kacau. Lantas, apa sih penyebab utamanya?
Ternyata, penyebab nomor satu adalah tekanan angin ban yang kurang. Saat ban kempes, daya redam terhadap benturan berkurang drastis. Akibatnya, saat Kalian menghantam lubang atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi, bibir velg akan menerima benturan langsung dari aspal. Untuk velg racing (CW), ini bisa menyebabkan retak atau peyang bibir. Sedangkan untuk velg jari-jari, lingkarannya bisa berubah bentuk.
Oleh karena itu, lakukan langkah simpel ini untuk merawat velg agar awet:
- Cek Tekanan Angin: Lakukan rutin seminggu sekali. Ban yang padat melindungi velg dari benturan.
- Hindari Lubang: Jangan hajar lubang di kecepatan tinggi, sebab ini musuh utama kaki-kaki motor.
- Cuci Rutin: Terutama untuk velg jari-jari besi. Kotoran dan air hujan yang mengendap di sela-sela ruji menjadi biang kerok karat yang bikin ruji patah.
- Cek Kekencangan Ruji: Untuk pengguna velg jari-jari, lakukan setel velg (sporing) minimal setahun sekali atau jika sudah terasa goyang, agar beban terdistribusi rata.
Tabel Kecocokan Ukuran Velg dengan Ban Motor

Sayangnya, banyak bikers yang asal pasang ban besar di velg standar, atau sebaliknya. Padahal, ketidakcocokan antara lebar velg dan ban bisa berbahaya. Oleh sebab itu, gunakan rumus sederhana ini: diameter wajib sama (R17 dengan R17), dan lebar tapak harus proporsional.
Contohnya, jika Kalian memakai velg yang terlalu sempit untuk ban lebar, profil ban akan membulat (donat), yang membuat motor tidak stabil saat menikung. Sebaliknya, jika velg terlalu lebar untuk ban kecil, ban akan “narik” (mengotak), membuat bibir velg rawan rusak terkena aspal.
Berikut adalah panduan tabel kesesuaian spesifikasi ukuran ban dengan lebar velg agar motor Kalian tetap aman dan nyaman:
| Velg 14 Inci (Matic) | Velg 17 Inci (Bebek/Sport) | ||
| Ukuran Ban | Lebar Velg (Inch) | Ukuran Ban | Lebar Velg (Inch) |
| 70/90 – 14 | 1.60 | 50/90 – 17 | 1.40 |
| 80/90 – 14 | 1.85 | 60/80 – 17 | 1.60 |
| 90/80 – 14 | 2.15 | 70/80 – 17 | 1.50 – 1.60 |
| 100/80 – 14 | 2.50 | 80/80 – 17 | 1.85 |
| 110/80 – 14 | 2.50 – 2.75 | 90/80 – 17 | 2.15 |
| 120/70 – 14 | 3.50 | 100/80 – 17 | 2.50 |
| 140/70 – 14 | 4.00 | 110/70 – 17 | 2.75 – 3.00 |
| Velg 16 Inci (Matic Besar/Custom) | 120/70 – 17 | 3.00 – 3.50 | |
| 100/90 – 16 | 2.50 | 130/70 – 17 | 3.50 – 4.00 |
| 110/90 – 16 | 2.50 | 150/60 – 17 | 4.00 – 4.50 |
| 120/80 – 16 | 2.75 | 160/60 – 17 | 4.50 – 5.00 |
| 130/90 – 16 | 3.00 | Velg 18 Inci (Klasik/Sport Lama) | |
| 150/80 – 16 | 3.50 | 80/90 – 18 | 1.85 |
| 90/80 – 18 | 2.15 | ||
| 100/70 – 18 | 2.50 | ||
| 110/80 – 18 | 2.50 – 2.75 | ||
| 120/70 – 18 | 3.50 | ||

Pilih Velg yang Mana, Bro?
Jadi, jenis velg motor apa yang paling cocok buat Kalian? Intinya, jawabannya kembali lagi ke kebutuhan. Akan tetapi, kalau Kalian hobi trabasan atau motor klasik, velg jari-jari (Spoke) menjadi pilihan terbaik karena kelenturannya. Namun, kalau Kalian anak motor masa kini yang doyan cornering dan butuh kepraktisan ban tubeless, velg racing (CW) adalah harga mati.
Kesimpulannya, apapun pilihannya, pastikan ukurannya sesuai dengan spesifikasi ban agar keselamatan tetap terjaga. Jangan cuma ngejar tampilan tapi mengorbankan nyawa ya, Sobat! Punya pengalaman velg peyang atau pecah? Share cerita Kalian di kolom komentar biar jadi pelajaran buat yang lain.







