Lampu merah menyala, posisi sudah enak banget di barisan paling depan. Niat hati ingin melakukan stop and go yang elegan begitu lampu hijau menyala, eh, realitanya malah ambyar. Saat gas ditarik pelan, motor malah bergetar hebat alias “gredek” seolah-olah CVT mau rontok. Getaran kasar ini menjalar dari area mesin, merambat ke dek kaki, sampai bikin stang ikut bergetar. Malu banget, Bro, apalagi kalau lagi boncengan sama gebetan.
Tenang, Bro, ini masalah sejuta umat. Fenomena penyakit “gredek” ini memang sudah jadi momok menahun bagi pengguna motor matic, mulai dari Honda Vario, PCX, ADV, hingga keluarga Yamaha seperti NMAX dan Aerox. Banyak bikers yang pasrah dan menganggap ini adalah “takdir” atau karakter bawaan motor. Padahal, anggapan itu salah besar.
Exmotoride hadir di sini untuk meluruskan pemahaman teknis di lapangan. Masalah gredek bukan fitur, melainkan indikasi adanya kegagalan transfer tenaga di sektor CVT yang wajib kita bereskan. Kabar baiknya, kita punya solusi cvt motor matic gredek yang terbukti ampuh, permanen, dan ramah di kantong pelajar sekalipun. Nggak perlu buru-buru ganti part racing mahal, yuk kita bedah tuntas akar masalahnya biar nggak salah langkah.
Anatomi Masalah: Kenapa CVT Bisa Gredek?

Sebelum main hakim sendiri atau buang uang buat beli sparepart yang belum tentu rusak, ada baiknya kita pahami dulu logika mekanisnya. Area CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi cerdas yang menggantikan peran rantai dan gigi persneling konvensional. Untuk teori akademisnya, bisa baca lebih lengkap soal Transmisi Variabel Kontinu di Wikipedia.
Namun, mari kita bahas dengan bahasa bengkel yang lebih simpel. Di bagian belakang CVT (puli belakang), terdapat dua aktor utama: Kampas Ganda (Clutch Carrier) dan Mangkok Kampas Ganda (Clutch Housing). Mekanismenya mirip dengan rem tromol, tapi kerjanya dibalik. Saat gas dipuntir dan RPM mesin naik, gaya sentrifugal akan melempar sepatu kampas ganda untuk mekar keluar. Kampas ini kemudian harus menempel erat atau “menggigit” dinding bagian dalam mangkok ganda untuk memutar roda belakang.
Masalah “Gredek” muncul ketika proses gigitan ini gagal total atau tidak sempurna. Bukannya menempel erat (grip), kampas ganda justru mengalami slip-grip-slip-grip (selip-gigit-selip-gigit) berulang kali dalam hitungan milidetik. Gesekan yang putus-nyambung inilah yang menciptakan resonansi getaran kasar yang biasa kita sebut gredek. Jadi, secara teknis, penyebab cvt gredek adalah hilangnya traksi statis antara kampas dan mangkok saat angkatan awal.
Biang Kerok Utama Penyebab CVT Gredek

Sebenarnya, musuh utama yang menyebabkan gesekan tidak sempurna ini tidak banyak. Berdasarkan pengalaman tim Exmotoride membongkar ratusan unit matic, 90% kasus gredek terjadi akibat dua residu pengganggu yang bersarang di dalam mangkok kampas ganda motor.
Penyebab #1: Debu Kotoran Kampas (Musuh Bebuyutan)
Ini adalah penyebab paling klasik dan paling sering ditemukan. Seiring pemakaian harian, kampas ganda yang terus-menerus bergesekan dengan mangkok besi pasti akan mengalami keausan. Proses friksi ini menghasilkan residu berupa debu atau serbuk kampas yang sangat halus. Masalah terbesarnya terletak pada desain mangkok CVT standar pabrik yang biasanya tertutup rapat tanpa jalur pembuangan yang memadai.
Akibatnya, gaya sentrifugal justru memadatkan debu-debu tersebut di sudut-sudut dalam mangkok. Bayangkan ada lapisan bedak tabur di antara telapak tangan dan tiang besi yang licin; pasti pegangan bakal melosot, kan? Hal yang sama terjadi di CVT. Tumpukan debu ini membuat permukaan mangkok menjadi licin (glazing). Alhasil, saat kampas ganda mekar, dia terpeleset oleh debu sendiri sebelum bisa mencengkeram mangkok. Inilah yang memicu getaran hebat di RPM rendah.
Penyebab #2: Gemuk (Grease) Bocor dari Pulley
Selain debu kering, ada musuh yang lebih licik dan berbahaya: kebocoran pelumas. Di dalam unit Secondary Sliding Sheave (puli belakang), terdapat komponen bernama Oil Seal dan O-Ring yang bertugas menahan gemuk (grease CVT) agar tetap melumasi pin guide.
Sayangnya, karena terus-menerus terpapar panas ekstrem dari kinerja CVT, karet seal ini lama-kelamaan akan menjadi keras, getas, dan kehilangan elastisitasnya. Saat seal jebol, gaya putar CVT akan melempar gemuk keluar dari jalurnya. Celakanya, cipratan gemuk ini sering kali mendarat tepat di permukaan mangkok kampas ganda. Kita pasti paham hukum fisikanya: Kampas + Minyak/Gemuk = Selip Total. Kondisi ini jauh lebih parah daripada debu, karena cengkeraman kampas bisa hilang sama sekali, menyebabkan gredek parah dan tenaga motor terasa gembos.
Solusi 1: Bersih-bersih CVT (Langkah Wajib, Tapi Sering Kambuh Lagi)

Mekanik bengkel resmi biasanya langsung menawarkan paket servis CVT standar sebagai pertolongan pertama. Prosedurnya meliputi pembongkaran bak CVT, lalu membersihkan area mangkok dan kampas ganda menggunakan angin kompresor, bensin, atau cairan khusus brake cleaner. Tak jarang, mekanik juga akan mengamplas permukaan kampas ganda untuk membuang lapisan yang mengeras (glazing).
Pertanyaannya, apakah cara ini efektif? Jawabannya: Ya, gredek pasti hilang seketika. Motor akan terasa enak kembali. Akan tetapi, sadarilah bahwa ini hanyalah “obat penenang” sementara. Efek halusnya sering kali hanya bertahan seumur jagung—mungkin satu atau dua minggu saja. Pasalnya, debu hasil gesekan akan kembali diproduksi dan menumpuk lagi di mangkok yang tertutup rapat itu. Jadi, sekadar bersih-bersih hanya mengobati gejala, bukan mematikan akar masalahnya (yaitu debu yang terperangkap).
Solusi 2: Modifikasi Murah Meriah (Solusi CVT Motor Matic Gredek Tanpa Ganti Mangkok)

Nah, masuk ke bagian paling daging dari pembahasan ini. Daripada capek dan boros waktu bolak-balik servis CVT tiap dua minggu, atau menghamburkan uang untuk part aftermarket yang harganya selangit, kita bisa main cerdik. Kita akan memodifikasi komponen standar bawaan motor agar memiliki performa setara part racing. Fokus utamanya cuma satu: Menciptakan mekanisme “Anti-Debu” dan meningkatkan “Daya Gigit”.
Opsi A: Melubangi Mangkok Kampas Ganda
Ini adalah pendekatan teknis yang sangat logis untuk mengatasi isu debu yang terperangkap. Dunia perbengkelan menyebut teknik ini sebagai Custom Drilling, yaitu membuat beberapa lubang di sisi-sisi mangkok kampas ganda. Ingat Bro, lubang ini bukan sekadar hiasan, tapi berfungsi vital sebagai ventilasi pembuangan.
Saat mangkok berputar kencang, lubang-lubang ini memungkinkan gaya sentrifugal untuk “menendang” debu residu keluar dari area gesekan secara otomatis. Hasilnya? Bagian dalam mangkok menjadi self-cleaning alias bisa membersihkan dirinya sendiri. Karena debu tidak sempat menumpuk, permukaan mangkok tetap bersih dan kesat, sehingga cengkeraman kampas selalu optimal. Ini adalah solusi gredek tanpa ganti mangkok yang paling aman, minim risiko, dan sangat direkomendasikan untuk penggunaan harian.
Estimasi Biaya: Jasa tukang bubut untuk melubangi mangkok ini sangat terjangkau, biasanya hanya berkisar Rp 50.000 – Rp 60.000. Sangat worth it dibanding manfaat jangka panjangnya.
Opsi B: Knurling (Kartel) Mangkok Ganda (Solusi Paling Efektif)
Jika ingin hasil yang lebih agresif dan responsif, Opsi B adalah rahasia dapur pacu motor balap yang bisa diaplikasikan ke motor harian. Proses Knurling atau “Kartel” adalah teknik memodifikasi permukaan bagian dalam mangkok ganda (tempat kampas menempel) menjadi kasar/bertekstur. Tukang bubut akan membuat alur-alur garis silang yang presisi pada dinding mangkok yang tadinya licin mulus.
Kenapa teknik ini sangat efektif membasmi gredek? Karena permukaan yang bertekstur kasar memberikan koefisien gesek (traksi) yang jauh lebih tinggi. Kampas ganda dipaksa untuk langsung “menggigit” mangkok secara instan begitu gas dibuka, bahkan di RPM rendah sekalipun. Risiko selip menjadi nol persen. Selain itu, efek positif lainnya adalah tarikan awal motor akan terasa jauh lebih jambak dan responsif.
Biaya Knurling Mangkok CVT: Jangan khawatir soal biaya. Tarif untuk kartel mangkok ini sangat bersahabat, rata-rata di kisaran Rp 40.000 – Rp 50.000 saja. Dengan modal segitu, kita sudah dapat performa mangkok custom yang di pasaran harganya bisa ratusan ribu.
Jangan Salah Kaprah: Gredek vs Lemot

Sebagai smart rider, kita wajib teliti dalam mendiagnosis penyakit motor agar tidak salah beli obat. Sering kali pengguna motor matic tertukar antara gejala “gredek” dengan gejala “lemot” atau performa yang berat.
Kampas Ganda Gredek vs Roller CVT Terlalu Berat
Mari kita bedakan sensasinya. Masalah kampas ganda gredek ciri utamanya adalah fisik motor yang bergetar kasar (drrt-drrt-drrt) di bagian CVT saat motor baru mau jalan. Ini murni masalah mekanis di bagian kopling (kampas dan mangkok) yang gagal mencengkeram.
Sementara itu, jika motor terasa berat, mesin meraung tapi lari pelan (ngeden), atau butuh waktu lama untuk naik kecepatan tapi mesinnya halus (tidak bergetar), itu BUKAN gredek. Besar kemungkinan itu adalah masalah setingan rasio, seperti penggunaan roller cvt terlalu berat, per CVT yang sudah lemah, atau v-belt yang sudah kendor. Kasus ini adalah masalah akselerasi, bukan masalah cengkeraman kampas. Memahami perbedaan gejala ini sangat krusial dan menjadi bagian penting dari mitos dan fakta seputar motor matic yang wajib dikuasai sebelum ke bengkel.
Kapan Saya Benar-Benar Harus Ganti Part?

Satu hal penting yang perlu diingat, Bro. Modifikasi seperti melubangi atau kartel mangkok di atas hanya berlaku jika komponen secara fisik masih dalam kondisi layak pakai. Trik bubut bukanlah solusi cvt motor matic gredek ajaib yang bisa menghidupkan kembali komponen yang sudah mati atau rusak parah. Kita wajib merelakan dompet untuk ganti part baru jika menemukan kondisi berikut:
- Kampas Ganda Habis/Tipis: Cek ketebalan daging kampasnya. Jika sudah sangat tipis atau hampir menyentuh sepatu besinya, modifikasi apa pun tidak akan menolong. Memaksakan kampas tipis justru akan merusak mangkok ganda. Ganti baru adalah harga mati!
- Mangkok Gosong atau Peyang: Perhatikan warna mangkok ganda. Jika warnanya sudah berubah menjadi biru keunguan atau pelangi akibat overheat ekstrem, struktur besinya sudah lemah. Atau jika permukaannya terasa bergelombang (peyang) saat diraba, maka mangkok itu sudah cacat permanen. Melakukan kartel pada mangkok peyang hanya buang-buang uang.
Namun, selama kedua komponen tersebut masih tebal, presisi, dan dalam toleransi aman, solusi modifikasi di tukang bubut adalah jalan ninja terbaik untuk berhemat.
Gredek Sembuh Total dengan Biaya Receh

Kesimpulannya sangat jelas. Nggak perlu lagi menderita setiap hari merasakan stang bergetar saat lampu merah. Nggak harus juga menguras tabungan ratusan ribu untuk membeli part racing aftermarket jika kebutuhan hanya untuk kenyamanan harian (daily use).
Dengan melakukan modifikasi cerdas seperti memberi lubang ventilasi atau—yang paling kita rekomendasikan—melakukan knurling/kartel pada mangkok ganda, penyakit gredek bisa sembuh total secara permanen. Cukup bawa mangkok ganda orisinal ke bengkel bubut terpercaya. Dengan investasi tidak sampai Rp 100.000 (sudah termasuk ongkos bongkar pasang), motor matic kesayangan akan kembali halus, nyaman, dan jauh lebih responsif saat diajak berakselerasi.
Inilah solusi cvt motor matic gredek yang paling logis, teruji efektif, dan pastinya aman di kantong. Semoga panduan lengkap dan tips perawatan motor matic ini bermanfaat. Selamat mencoba dan nikmati sensasi riding yang mulus lagi, Bro!







