Siapa yang nggak tergoda sama Yamaha NMAX bekas, Bro? Motor ini adalah pelopor yang bikin segmen motor matic premium 150cc meledak di Indonesia. Bodinya bongsor, nyaman buat harian atau touring jarak pendek, dan mesinnya punya teknologi VVA yang bikin tarikannya ngisi terus.
Apalagi, harga Yamaha NMAX generasi pertama (keluaran sekitar 2015-2019) sekarang makin terjangkau. Tentunya, hal ini jadi godaan berat buat yang mau naik kelas dari matic 110cc atau 125cc.
Tapi, tunggu dulu. Namanya motor bekas, apalagi yang usianya udah nggak muda lagi, pasti ada aja ‘PR’-nya. Kalau nggak teliti, niatnya hemat malah bisa dapat unit ‘zonk’ yang minta ‘jajan’ besar.
Khusus buat NMAX generasi awal ini, pengguna sering mengeluhkan beberapa “penyakit bawaan”. Walaupun demikian, ini bukan berarti motornya jelek, tapi ini adalah poin-poin yang wajib kamu cek sebelum deal harga.
Tenang, Exmotoride udah rangkum semua daftarnya. Berikut adalah panduan beli motor bekas yang fokus ke penyakit umum Yamaha NMAX generasi pertama.
Mengapa NMAX Bekas Masih Sangat Menggoda?

Sebelum kita bedah penyakitnya, kita harus mengakui dulu daya tariknya. NMAX generasi pertama (kode bodi 2DP) adalah game changer. Bahkan, dengan harga bekas yang sekarang mungkin setara motor matic 125cc baru, kamu bisa mendapatkan banyak kelebihan:
- Posisi Berkendara Rileks: Jok lebar dan dek yang lega bikin kaki bisa selonjoran. Hasilnya, motor ini jauh lebih nyaman dibanding matic biasa.
- Mesin Blue Core + VVA: Ini dia bintangnya. Teknologi Variable Valve Actuation (VVA) bikin tenaga di putaran atas dan bawah tetap optimal. Faktanya, ini adalah salah satu teknologi roda dua canggih yang diturunkan dari motor sport Yamaha.
- Desain Abadi: Meski udah ada model baru (Gen 2 dan Turbo), desain NMAX gen 1 ini masih kelihatan gagah dan nggak ketinggalan zaman.
- Biaya Perawatan Terjangkau: Karena populasinya masif, spare part-nya melimpah, dari yang orisinal sampai aftermarket. Oleh sebab itu, bengkel mana pun pasti bisa menanganinya.
Akan tetapi, kamu harus menebus semua kenyamanan itu dengan pengecekan ekstra. Karena pemilik sebelumnya sering memakai motor ini untuk harian dengan jarak tempuh tinggi (motor capek), beberapa komponennya pasti mulai minta jajan.
Fokus Utama: 6 Penyakit Umum Yamaha NMAX Bekas

Oke, Sobat. Siapkan telinga, mata, dan perasaan kamu. Saat cek unit, fokuskan perhatian ekstra ke enam area ini. Berikut adalah masalah NMAX 2015-2019 yang paling sering muncul di forum dan bengkel.
1. Suara “Ngiung” Kasar dari Area CVT/Transmisi (Wajib Cek!)
Ini adalah penyakit paling umum dan pengguna sering mengeluhkannya pada NMAX generasi awal, terutama keluaran 2015-2016. Suaranya khas, kayak suara “ngiung” atau siulan kasar di area gearbox belakang.
Biasanya, kamu bisa mendengar suara ini dengan jelas saat motor deselerasi (gas ditutup) dari kecepatan sedang. Kalau kamu nemu unit yang bunyinya begini, sudah hampir pasti bearing transmisi atau laher gardan sudah kena. Akibatnya, biaya perbaikannya lumayan bikin dompet tipis, jadi ini bisa jadi bahan negosiasi harga yang kuat.
- Cara Cek: Coba test ride. Jalan di kecepatan 40-60 km/jam, lalu tutup gas mendadak. Dengarkan baik-baik area CVT belakang. Kalau ada suara “ngiuuung”, fix itu dia penyakitnya.
- Solusi: Ini penyakit bearing transmisi NMAX bunyi yang lumayan dikenal. Solusinya adalah ganti bearing transmisi dengan kode part 93306204XH. Biar lebih awet, banyak pengguna dan bengkel menyarankan untuk memakai substitusi bearing punya Yamaha Scorpio (kode 93306204XR) yang terkenal lebih kuat.
2. Suspensi Belakang yang Terkenal Keras (Bantingan Kaku)
Sebenarnya, ini bukan penyakit rusak, tapi lebih ke karakter bawaan pabrik. Shockbreaker belakang NMAX gen 1 (khususnya produksi sebelum facelift 2017) memang terkenal keras dan kaku. Kalau kamu test ride dan merasa bantingannya bikin pinggang sakit, itu bukan berarti shock-nya rusak, Brads. Emang begitu bawaannya.
Selain nggak nyaman, bantingan yang keras ini juga sedikit mengurangi stabilitas saat menikung di jalan bergelombang.
- Cara Cek: Coba lewati polisi tidur atau jalan sedikit bergelombang. Rasakan bantingannya.
- Solusi: Hal ini bisa jadi poin negosiasi harga. Kalau kamu akhirnya beli motor itu, sebaiknya anggarkan dana ekstra buat ganti shockbreaker aftermarket yang lebih nyaman. Pilihannya banyak banget di pasaran.
3. Mesin “Klotok-Klotok” Saat Stasioner
Penyakit umum kedua di area mesin adalah suara “klotok-klotok” atau “tek-tek-tek” yang kasar saat mesin dalam kondisi idle (stasioner) atau saat tarikan awal.
Biasanya, sumber masalahnya ada di tensioner rantai keteng yang lemah. Tensioner ini bertugas menjaga ketegangan rantai keteng. Kalau dia lemah, rantai jadi kendor dan berisik membentur dinding mesin. Oleh karena itu, jangan membiarkan masalah ini, Bro. Kalau sampai rantai keteng loncat, mesin bisa jebol.
- Cara Cek: Nyalakan mesin dalam kondisi dingin. Dengarkan seksama di area blok mesin sebelah kanan. Kalau ada suara kasar yang hilang saat RPM naik, kemungkinan besar tensionernya lemah.
- Solusi: Ganti tensioner keteng. Ini part yang relatif nggak terlalu mahal, tapi penting buat kesehatan mesin jangka panjang.
4. Setang Kemudi Getar atau Terasa ‘Geal-Geol’
Selain transmisi, area kemudi juga sering jadi keluhan. Banyak pengguna NMAX lama mengeluhkan setang yang terasa bergetar nggak wajar di kecepatan tertentu, atau terasa “geal-geol” dan nggak stabil saat menikung.
Masalah ini biasanya bersumber dari komstir (bearing kemudi) yang mulai oblak atau peyang. Selain itu, kondisi ban depan yang sudah nggak rata (benjol) juga bisa menjadi penyebabnya.
- Cara Cek: Coba jalan lurus dan lepaskan tangan dari setang sesaat (pastikan aman!). Apakah motor tetap lurus atau cenderung narik ke satu sisi? Coba juga rem depan sedikit keras, apakah ada bunyi “jeduk” atau “tak” dari area komstir?
- Solusi: Setel ulang atau ganti komstir. Sekalian cek kondisi ban dan velg. Langkah ini adalah bagian dari tips dan trik dasar pengecekan sasis.
5. Waspada Kode Error Muncul di Spidometer (Contoh: Kode 37)
NMAX sudah pakai sistem injeksi canggih yang bisa kasih sinyal kalau ada masalah. Lihat bagian spidometer. Saat kunci kontak diputar ke “ON”, pastikan lampu indikator check engine (warna oranye) menyala sebentar lalu mati.
Sebaliknya, kalau lampu itu kedip-kedip terus atau menyala saat mesin hidup, berarti ada masalah. Salah satu kode error yang cukup sering muncul di NMAX lama adalah Kode Error 37.
- Arti Kode 37: Ini adalah masalah pada sistem ISC (Idle Speed Control) atau bisa juga sensor kecepatan (speed sensor) yang bermasalah. Efeknya, langsam motor jadi nggak stabil, kadang ketinggian, kadang malah gampang mati sendiri.
- Solusi: Kamu harus mengecek ini pakai alat diagnosa di bengkel resmi atau bengkel spesialis. Bisa jadi ISC-nya kotor, bisa juga harus ganti.
6. Gejala Gredek di CVT (Meskipun Umum di Matic)
Oke, ini penyakit yang hampir ada di semua motor matic bekas, nggak cuma NMAX. Tapi, kamu tetap wajib mengeceknya. Gejalanya adalah getaran hebat atau “gredek” di area CVT saat motor berakselerasi dari posisi diam (tarikan awal).
- Penyebab: Biasanya karena kotoran debu kampas yang menumpuk di area mangkok dan kampas ganda. Selain itu, bisa juga karena kampas ganda yang sudah aus atau mangkoknya peyang.
- Solusi: Servis CVT. Membersihkan area ini saja biasanya sudah menyembuhkan masalah. Namun, kalau masih gredek, berarti kamu harus ganti kampas ganda.
Referensi Spesifikasi Teknis: Evolusi NMAX (Gen 1 s/d Terbaru)

Biar kamu makin mantap dan paham bedanya motor incaran kamu dengan model-model yang lebih baru, Exmotoride melampirkan perbandingan data teknis lengkap. Mulai dari Gen 1 (yang sedang kamu incar), Gen 2 (model Connected), hingga yang terbaru (Neo & Turbo).
| Spesifikasi | Gen 1 (2DP) (2015 – 2019) | Gen 2 (Connected) (2020 – 2023) | New Gen / Turbo (2024 – Sekarang) |
|---|---|---|---|
| Mesin | 155cc, VVA, Liquid Cooled | 155cc, VVA, Liquid Cooled (New Head) | 155cc, VVA, Liquid Cooled (Blue Core Hybrid) |
| Tenaga Maks | 11.1 kW @ 8000 RPM (14.8 HP) | 11.3 kW @ 8000 RPM (15.1 HP) | 11.3 kW @ 8000 RPM (15.1 HP) |
| Torsi Maks | 14.4 Nm @ 6000 RPM | 13.9 Nm @ 6500 RPM | 14.2 Nm @ 6500 RPM |
| Transmisi | CVT Konvensional | CVT Konvensional | YECVT (Model Turbo) CVT Biasa (Model Neo) |
| Bobot Isi | 127 kg | 130 – 132 kg | 130 – 135 kg |
| Fitur Kunci | VVA Pertama, Rem ABS (Opt) | Y-Connect, Traction Control (TCS), Keyless | Riding Mode, Y-Shift (Turbo), Navigasi Garmin |
Catatan: Kita bisa melihat bahwa NMAX Gen 1 punya torsi instan yang lebih besar (14.4 Nm) di RPM lebih rendah dibanding Gen 2, itulah kenapa banyak bikers bilang tarikan bawah Gen 1 lebih “jambak”.
Checklist Wajib Lainnya (Standar Beli Motor Bekas)

Setelah kamu fokus di enam penyakit khas NMAX tadi, jangan lupakan checklist umum buat beli motor bekas. Tentu saja, ini berlaku buat semua motor, ya!
1. Cek Area Mesin Kering atau Basah (Oli Rembes)
Ini penting banget, Sobat. Coba jongkok dan senter bagian mesin. Perhatikan area paking (gasket) blok head, area CVT, dan baut pembuangan oli di bawah. Pastikan semuanya kering.
Kalau kamu melihat ada oli yang “rembes” atau basah, itu pertanda paking sudah getas atau ada kebocoran. Biaya benerinnya mungkin nggak seberapa, tapi hal ini menandakan pemilik sebelumnya kurang apik merawat motor.
2. Cek Kondisi Fisik, Rangka, dan Bekas Banjir
Lihat motor dari jarak beberapa meter. Apakah terlihat lurus dan simetris? Cek bodi-bodi, apakah ada bekas retak, pecah, atau cat ulang yang belang? Cat ulang biasanya terlihat “kulit jeruk” dan warnanya sedikit beda.
Selanjutnya, periksa bagian bawah dek dan rangka, pastikan nggak ada bekas las-lasan aneh atau karat parah. Karat berlebih di area baut-baut tersembunyi bisa jadi indikasi motor bekas terendam banjir. Hati-hati!
3. Periksa Kelistrikan dan Fungsi Vital
Hal ini sepele tapi penting. Coba semua fungsi kelistrikan:
- Lampu depan (jauh-dekat)
- Lampu rem (tuas kiri dan kanan)
- Lampu sein (depan-belakang, kiri-kanan)
- Klakson
- Starter elektrik (pastikan gampang menyala)
4. Validasi Keabsahan Surat-Surat (STNK & BPKB)
Ini adalah bagian krusial. Motor sekondisi apa pun, kalau suratnya bermasalah (bodong), jangan pernah membelinya! Minta STNK dan BPKB aslinya. Kemudian, cocokkan nomor rangka dan nomor mesin di motor dengan yang tertera di surat-surat. Keduanya harus identik, nggak boleh ada bekas ketokan.
Selain itu, cek juga status pajaknya, apakah hidup atau mati? Biaya pajak yang mati lama bisa mahal.
Untuk memastikan keabsahan STNK dan BPKB, kamu bisa melakukan pengecekan data kendaraan bermotor secara online. Setiap daerah biasanya punya portal Samsat sendiri, sebagai contoh, kamu bisa cek portal resmi Info PKB Bapenda Jabar untuk kendaraan di wilayah Jawa Barat. Ini adalah wawasan roda dua yang penting untuk memvalidasi kepemilikan yang sah.
Jadi, Masih Layak Beli NMAX Bekas?

Jawabannya: Sangat layak! Yamaha NMAX bekas, khususnya generasi pertama, adalah pilihan fantastis buat kamu yang cari kenyamanan skuter maxi dengan bujet terbatas. Kuncinya adalah jangan terburu-buru dan jangan gampang tergoda harga murah.
Gunakan artikel panduan beli motor bekas penyakit umum Yamaha NMAX ini sebagai senjata kamu saat berburu. Dengan mengetahui persis di mana letak “penyakit” umumnya, kamu jadi selangkah lebih maju dari penjual. Kamu bisa menginspeksi unit dengan lebih teliti dan punya alasan kuat untuk negosiasi harga kalau kamu memang menemukan salah satu masalah, misalnya CVT-nya terasa gredek saat dites riding..
Ingat, Bro, lebih baik repot sedikit saat pengecekan daripada repot banyak di bengkel setelah motor dibeli. Semoga panduan beli motor bekas penyakit umum yamaha nmax ini bermanfaat. Selamat berburu dan semoga dapat unit yang sehat!







