Beranda Tokoh Mengenal Influencer Otomotif Roda 2 dan 4: Dari Fitra Eri ke Iwan...

Mengenal Influencer Otomotif Roda 2 dan 4: Dari Fitra Eri ke Iwan Banaran

5
0
influencer otomotif di Indonesia

Dulu, kalau kamu mau cari informasi soal motor atau mobil baru, jalurnya terbatas. Paling banter baca majalah, nonton acara otomotif di TV, atau tanya-tanya ke bengkel langganan. Sekarang? Dunia sudah jungkir balik. Kamu tinggal buka YouTube, Instagram, atau TikTok, dan semua informasi ada di genggaman. Di sinilah peran influencer otomotif jadi sangat vital. Mereka mengubah total cara kita “kenalan” sama kendaraan, dari yang tadinya cuma baca brosur jadi bisa ikut merasakan impresi berkendaranya.

Kalau kita ngomongin dunia roda empat, kamu pasti langsung kepikiran nama-nama besar. Sebut saja trio “sultan” youtuber otomotif seperti Fitra Eri, Ridwan Hanif, dan Om Mobi. Gaya mereka beda-beda; ada yang fokus di review mendalam dan teknis, ada yang jago ‘ngomporin’ soal jual-beli dan modifikasi, ada yang gayanya lebih santai dan menghibur. Mereka ini sudah kayak raksasa yang menguasai segmen mobil di dunia digital.

Tapi, tunggu dulu. Gimana nasib kita, para bikers? Dunia roda dua itu beda, bro! Seleranya beda, teknologinya beda, feel-nya juga beda. Nggak bisa disamain gitu aja sama roda empat. Untungnya, di segmen motor, kita juga punya “raja-raja” konten sendiri yang nggak kalah gahar dan punya pengaruh luar biasa.

Beda Arena, Beda Jagoan: Raksasa Roda 4 vs. Raja Roda 2

Influencer roda 2 (motor) vs Influencer Roda 4 (mobil)

Sebelum kita bedah siapa aja jagoan motor, penting buat ngerti dulu kenapa dunianya beda. Nggak semua reviewer mobil otomatis ngerti motor, begitu juga sebaliknya. Ini soal fokus dan passion. Tapi yang harus dibawahi disini, biasanya influencer roda 4 sesekali mereview juga roda 2. Sedangkan influencer roda 2 itu sama sekali hanya fokus di sepeda motor.

Mengapa Review Mobil dan Motor Itu Berbeda?

Gampangnya gini: review mobil (kayak yang sering dibawain Fitra Eri atau Ridwan Hanif) banyak berfokus di kenyamanan kabin, kepraktisan bagasi, fitur infotainment, dan handling dari perspektif pengemudi yang duduk nyaman di dalam kotak besi. Mereka ngomongin kesenyapan kabin, bantingan suspensi, dan seberapa canggih head unit-nya.

Review motor? Jauh lebih personal dan “mentah”. Kita ngomongin feeling getaran mesin, ergonomi (segitiga berkendara), respons gas, handling yang nyatu sama badan, sampai suara knalpot yang bikin merinding. Review motor itu soal pengalaman sensorik yang total. Ini soal passion yang lebih liar dan jujur.

Peran Unik Blog dan VLog di Dunia Motor

Satu hal yang unik di dunia motor, “generasi tua” influencer-nya justru lahir dari blog berbasis teks, bukan langsung format video. Ini sedikit beda sama Om Mobi yang dari awal sudah identik dengan format visual di YouTube. Para blogger motor legendaris ini punya basis massa yang fanatik karena ulasan mereka super detail, analitis, dan seringkali… dapat bocoran alias “bisikan gaib”.

Tiga “Raja” Influencer Otomotif Roda 2 Indonesia

Influencer Otomotif Roda 2

Oke, saatnya kenalan sama pentolan-pentolan di dunia review motor Indonesia. Meski jumlahnya banyak banget dan semua keren-keren, tiga nama ini (menurut Exmotoride) punya dampak dan ciri khas yang paling menonjol, layaknya trio sultan di dunia mobil tadi. Mereka adalah representasi dari tiga pilar utama informasi motor.

1. Iwan Banaran (IWB) – Sang “Raja” Bocoran dan Komparasi Panas

Iwan Banaran influencer otomotif motor roda 2

Siapa biker yang nggak kenal Iwan Banaran? Lewat blog legendarisnya (iwanbanaran.com) dan kini merambah kuat di YouTube, IWB jadi rujukan utama buat… spoiler motor baru. Motornya belum launching aja, IWB sering udah punya gambaran wujudnya, kode mesinnya, atau fiturnya.

Ciri Khas Konten:

  • Blak-blakan: Gayanya “medok” khas Jawa Timuran, ceplas-ceplos, dan nggak pakai basa-basi. Kalau jelek dibilang jelek, kalau bagus diacungin jempol.
  • Komparasi H2H (Head-to-Head): IWB jago banget bikin konten komparasi “panas” yang langsung membandingkan dua motor rival. Dia nggak ragu nunjukkin kelebihan dan kekurangan masing-masing secara gamblang.
  • “Raja Intel”: Ini kekuatan terbesarnya. Jaringan “intel”-nya di internal pabrikan kayaknya kuat banget. Dia jadi barometer rumor paling dipercaya di Indonesia. Kalau IWB sudah bilang “terpantau”, biasanya 90% akurat.
  • Bahasa Merakyat: Dia pakai sapaan “Lek” dan “Cak”, bikin audiens merasa dekat kayak ngobrol sama teman di warung kopi.

Dampaknya: IWB adalah “penjaga gawang” ekspektasi bikers. Bocorannya bisa bikin heboh jagat otomotif dan seringkali “memaksa” pabrikan untuk cepat-cepat merilis produknya.

2. Taufik (TMCBlog) – Si Analis Data dan Teknologi Balap

Influencer motor Taufik (TMCBlog)

Kalau IWB adalah “raja kompor”, Taufik Hidayat lewat TMCBlog adalah “profesor”-nya. Beliau ini pendekatannya sangat analitis, teknis, dan berbasis data. TMCBlog adalah kitab suci buat kamu yang nggak cuma mau tahu motornya, tapi juga “kenapa” motor itu bisa begitu.

Ciri Khas Konten:

  • Data-Driven: TMCBlog adalah tempatnya kalau kamu cari ulasan mendalam soal teknologi mesin, paten baru, sampai analisis strategi balap MotoGP. Wak Haji Taufik, sapaannya, sering banget ngebahas hal-hal teknis yang njlimet dengan cara yang (lumayan) gampang dipahami.
  • Pengujian Presisi: Beliau sering pakai alat ukur presisi buat review, misalnya RaceLogic untuk mengukur akselerasi 0-100 km/jam secara akurat, atau mengukur konsumsi bensin dengan metode full-to-full yang terstandar.
  • Fokus di Balap: TMCBlog punya porsi besar untuk ngebahas dunia balap, terutama MotoGP. Analisisnya soal aerodinamika, ban, atau strategi tim seringkali lebih dalam dari media biasa.

Dampaknya: TMCBlog “mencerdaskan” konsumen. Dia ngajarin kita untuk nggak cuma lihat desain, tapi juga paham soal spek teknis, VVA, eSP+, quickshifter, dan teknologi lainnya.

3. Den Dimas (Bubur Ayam Racer) – Sang Sinematografer Motovlog Lifestyle

Influencer motor Den Dimas (Bubur Ayam Racer)

Nah, ini beda generasi dan beda genre. Den Dimas (dulu terkenal dengan nama Bubur Ayam Racer) mewakili era baru youtuber otomotif yang fokus di lifestyle dan visual yang “cantik”. Kalau IWB dan TMCBlog adalah “otak” dari review motor, Den Dimas adalah “hati”-nya.

Ciri Khas Konten:

  • Sinematik: Ini kata kuncinya. Channel YouTube Den Dimas manjain mata. Color grading-nya keren, pengambilan gambarnya sinematik, dan musiknya pas.
  • Storytelling: Review-nya bukan soal adu spek teknis. Dia lebih fokus ke cerita dan pengalaman berkendara. “Motor ini enaknya dibawa ke mana?”, “Gimana rasanya riding pakai motor ini pas hujan?”, “Seberapa keren motor ini buat nongkrong?”.
  • Lifestyle & Fashion: Den Dimas sukses ngebangun image “cowok motor” yang estetik. Dia ngebahas helm, jaket, sepatu, dan apparel berkendara. Dia bikin riding itu kelihatan keren, fashionable, dan jadi bagian dari lifestyle urban.
  • Dunia Kustom: Dia juga sering main di dunia motor kustom, yang punya niche penggemar fanatik sendiri.

Dampaknya: Den Dimas menggeser paradigma review. Dia membuktikan bahwa review motor nggak harus kaku. Dia menjual “mimpi” dan “rasa” dari sebuah motor, yang sukses menggaet audiens muda (Gen Z).

Dampak Nyata Para “Panutan” Roda Dua Ini ke Dompet Kita

pengaruh influencer ke pembelian motor

Punya follower dan subscriber jutaan, jelas omongan mereka didengar. Nggak cuma sama kita sebagai konsumen, tapi juga sama pabrikan! Ini dia dampak nyata para influencer otomotif ini di industri.

Menggeser “Sales” Menjadi “Teman”

Dulu, kita percaya 100% sama brosur atau omongan sales di dealer. Sekarang? Kita lebih percaya sama Iwan Banaran yang bilang motor A gredek, Wak Haji Taufik yang bilang motor B akselerasinya tembus sekian detik, atau Den Dimas yang bilang motor C feel-nya asyik buat sunmori. Mereka memposisikan diri sebagai “teman” yang ngasih masukan jujur, bukan sebagai “penjual”.

Menentukan Arah Tren (dan Penjualan)

Satu video review jelek dari influencer besar bisa bikin penjualan seret. Sebaliknya, satu video review positif bisa bikin motor jadi “gaib” alias inden di mana-mana. Pabrikan (ATP) sekarang aware banget soal ini. Mereka “berebut” untuk dapat slot review positif dari para influencer kunci. Bahkan, masukan dari kolom komentar mereka sering jadi pertimbangan untuk produk facelift berikutnya.

Nggak Cuma Roda Empat, Roda Dua Juga Punya “Wawasan”

wawaasan influencer motor roda 2

Balik lagi ke perbandingan awal. Meski para sultan mobil kayak Fitra Eri dan Om Mobi sesekali nyobain motor, fokus utama mereka tetap di roda empat. Mereka mungkin bisa ngasih impresi awal, tapi kedalaman ulasannya beda.

Fokus Adalah Kunci

Di sinilah bedanya. Para influencer motor yang kita bahas tadi (IWB, TMC, Den Dimas) mendedikasikan waktu dan energi mereka buat roda dua. Mereka ngerti seluk-beluknya, dari motor matic harian, sport bike sirkuit, sampai moto trail trabasan.

Pengetahuan mereka spesifik. Mereka paham bedanya sensasi mesin V-Twin, 2 silinder inline, atau 4 silinder. Mereka paham istilah counter-steer, apex, sampai riding posture. Ini adalah wawasan roda 2 yang nggak bisa didapat dari reviewer yang fokus utamanya mobil. Kamu butuh biker sejati untuk ngertiin biker lain.

Masa Depan Influencer: Siapa Berikutnya?

masa depan influencer motor roda 2

Dunia influencer otomotif nggak akan berhenti di nama-nama itu aja. Tren terus bergerak, dan selera penonton juga berubah. Nama-nama baru dengan format yang lebih segar (mungkin fokus di motor listrik atau review super kocak) terus bermunculan.

Peran Penting Influencer dalam Membentuk Tren

Ke depannya, peran para influencer otomotif akan makin krusial. Mereka bukan cuma ngulas produk, tapi menciptakan tren. Mereka yang nentuin helm apa yang bakal hits, jaket apa yang keren, dan motor apa yang worth it buat dibeli. Di Exmotoride, kita percaya bahwa suara mereka adalah suara komunitas, suara kita semua.

Temukan lebih banyak cerita inspiratif dari para tokoh otomotif di halaman kami lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini