Beranda Teknologi Roda 2 Besarnya Angka Power Loss Rantai Belt CVT dan Gardan (Shaft) Sebagai Penggerak...

Besarnya Angka Power Loss Rantai Belt CVT dan Gardan (Shaft) Sebagai Penggerak Roda Motor

594
0
kelebihan dan kekurangan sistem penggerak roda rantai v-belt cvt dan shaft (gardan)

Hai bikers, sistem penggerak roda merupakan unsur penting dari kesatuan utuh sebuah motor. Fungsinya adalah sebagai perantara penyaluran tenaga dan daya dari mesin ke roda. Tentu saja maksudnya agar motor bisa bergerak.

Baik itu tenaga dan torsi serta keseluruhan performa motor berawal dari masin. Oleh karenanya mesin dijuluki sebagai dapur pacu. Dapur untuk mengolah “memasak” campuran udara dan BBM menjadi energi (daya) mekanik. Daya mekanik ini disalurkan ke roda melalui perantara sistem penggerak berupa rantai (chain), V-Belt CVT atau Gardan (shaft).

Sistem penggerak roda pada sepeda motor yang umum digunakan ada tiga jenis. Terdiri dari rantai, belt CVT dan shaft (gardan). Masing-masingnya mempunyai kelebihan dan kekurangan pada sisi performa, penyaluran tenaga, ketahanan hingga perawatannya.

Pada satu sisi keberadaan sistem penggerak roda ini sangat membantu mesin untuk menyalurkan tenaganya. Tapi pada sisi lainnya malah mengakibatkan adanya “power loss” atau pengurangan tenaga (daya) dari mesin. Hilangnya tenaga ini jumlahnya (besarnya) tidak sama diantara ketiganya. Dan hal ini juga yang menyebabkan perbedaan power on crank dan power on wheels ketika diukur menggunakan dynamo meter.

Sistem Penggerak Roda Rantai (Chain Drive) Memiliki Power Loss Dibawah 10%

kelebihan dan kekurangan rantai motor

Rantai sangat umum dan familiar digunakan sebagai penggerak roda motor. Terlebih ketika tahun 2000-an ke bawah. Pada masa itu motor matic belum bermunculan. Dan masyarakat awam hanya mengenal rantai saja untuk menggerakan roda motor.

Material bahan rantai terbuat dari jenis logam, terbilang kokoh dan dapat diandalkan untuk menarik benda berat sekalipun. Oleh karenanya rantai ini menjadi yang terbaik sebagai komponen sistem penggerak roda dengan power loss atau tenaga hilang mencapai 5% hingga 10%. Tapi ada juga yang bilang bisa hingga 2%.

yamaha xabre dyno test

Admin ambil contoh dari tenaga (power) yamaha xabre yang bermesin 150cc SOHC 4 valve. Pada data on crank atau klaim hasil uji mesin pabrikan yamaha tertulis 16,1 HP pada 8500 RPM. Namun, ketika diuji menggunakan dynotest pada rodanya hanya menghasilkan 14,52 HP pada 8.500 rpm.

hasil dyno test yamaha xabre

Berarti ada pengurangan tenaga atau power loss sebesar 1,58 HP atau sekitar 9,8%. Sebenarnya tenaga yang hilangnya bisa dibawah 9,8%, karena power loss tidak hanya disebabkan sistem penggerak roda saja, tapi ada faktor lainnya.

Kelebihan Rantai (Chain Drive)

Sebenarnya rantai atau chain drive ini terdiri dari beberapa jenis. Mulai rantai biasa hingga jenis o-ring dan x-ring. Tapi pada umumnya memiliki karakter yang sama pada kelebihannya.

  1. Memiliki power lost yang paling baik, berkisar antara 5% s/d 10%, bahkan ada yang mencapai hanya 2% saja,
  2. Bahan materialnya kuat dan kokoh sehingga lebih tahan lama dan dapat diandalkan untuk mengangkut beban yang berat,
  3. Pemasangan atau bongkar pasangnya relatif mudah,
  4. Mudah perawatannya,
  5. Harganya cukup terjangkau meskipun harus satu set,
  6. Mudah didapatkan di bengkel, penjual sparepart, bengkel resmi pabrikan hingga online shop,
  7. Part after market dan Jenis modifikasinya sangat banyak.

Kekurangan Rantai

Meskipun bergelar yang terbaik untuk meminimalisir power loss. Rantai ini juga memiliki kekurangan diantaranya :

  1. Mengeluarkan suara nyaring dan berisik akibat gesekan logam,
  2. Posisi rantai dibawah dan minim perlindungan menyebabkan cepat kotor dan berdebu, terutama pada musim hujan,
  3. Rantai cenderung lebih rawan berkarat, aus dan rusak jika malas merawatnya.

Jika penggerak roda motor kalian berjenis rantai, admin sarankan untuk menggunakan oli rantai (chain lube). Selain berfungsi menjaga keawetan motor, chain lube ini juga bisa membantu rantai untuk mengurangi power loss menjadi lebih kecil lagi.

Sistem Penggerak V-Belt CVT (Belt Drive) Dengan Power Loss Lebih Dari 20%

kelebihan dan kekurangan v-belt cvt skutik matic

Pada tahun 2000 keatas mulai bermunculan skutik. Akibatnya, masyarakat mulai mengenal adanya sistem penggerak roda yang menggunakan van belt, selain rantai. Seiring perkembangan dan penjualan skutik yang tumbuh pesat, maka keberadaan v-belt CVT ini menjadi semakin populer.

Sebenarnya bukan hanya skutik atau motor matic yang menggunakan v-belt. Motor manual juga ada yang menggunakannya dengan fungsi yang sama persis dengan rantai. Misalnya pada moge Buell 1125R dan Harley Davidson FXB Sturgis.

Material v-belt adalah sabuk yang terbuat dari bahan karet. Karena terbuat dari material bahan yang lunak, maka akan terasa lebih halus pada suaranya. Tapi, v-belt ini mempunyai power loss yang lebih buruk jika dibandingkan rantai, yaitu mencapai 15% hingga 20% kurang lebihnya.

yamaha aerox 155 dyno test

Untuk v-belt, admin ambil contoh dari yamaha Aerox 155. Pabrikan yamaha mengklaim hasil uji test menggunakan dynamo meter mesin sebesar 15,2 HP di 8000 RPM.

hasil dyno test yamaha aerox

Setelah diuji menggunakan dynamo meter roda hasilnya adalah 11,89 HP pada 8020 RPM. Berarti hal ini menunjukan adanya tenaga yang hilang (power loss) sebesar 3,31 HP atau 22%.

Kelebihan V-Belt CVT (Belt Drive)

V-belt CVT ini memiliki beberapa hal yang unggul jika dibandingkan rantai, diantaranya :

  1. Bebas perawatan rutin, misalnya pelumasan oli,
  2. Hentakan terasa “smooth”, tidak menyentak seperti rantai,
  3. Suara lebih halus dan tidak bising,
  4. Posisinya terlindungi cover, sehingga bebas dari kotoran dan debu (untuk skutik).
  5. Mudah didapatkan di bengkel, penjual sparepart, bengkel resmi pabrikan hingga online shop,
  6. Part after market dan modifikasinya cukup banyak.

Kekurangan V-Belt CVT

Selain memiliki kelebihan, V-belt ini memiliki beberapa kekurangan, diantaranya :

  1. Power loss atau tenaga yang hilangnya cukup besar mencapai 15% s/d 20% bahkan lebih,
  2. Harga untuk menggantiannya relatif lebih mahal,
  3. Bongkar pasangnya lebih susah dan rumit jika dilakukan sendiri,
  4. Kekuatan materialnya tidak sekuat dan sekokoh rantai.

Sistem Penggerak Shaft Atau Gardan (Shaft Drive) Dengan Power Loss Mencapai 30%

kelebihan dan kekurangan shaft atau gardan pada komponen penggerak roda motor

Sebenarnya gardan sangat umum digunakan sebagai komponen sistem penggerak roda kendaraan, tapi untuk roda 4 seperti mobil misalnya. Untuk motor, shaft ini terbilang jarang digunakan, kalaupun ada hanya moge saja. Misalnya Honda VFR1200F, BMW K1600B hingga BMW R1200GS. Pernah gitu kalian liat dijalanan motor yang menggunakan gardan?

Pada dasarnya prinsip kerja gardan atau shaft pada motor tidak jauh berbeda dengan mobil dengan sedikit penyesuaian. Tenaga dan daya yang dihasilkan mesin akan diteruskan ke roda melalui as kopel.

Untuk power loss atau tenaga yang hilang dari gardan terbilang sangat besar jika dibandingkan CVT, apalagi rantai. Berbagai informasi menyebutkan tenaga yang hilang dari gardan ini bisa mencapai 30%.

Kelebihan Shaft (Gardan)

Meskipun tenaga yang hilangnya adalah yang terburuk, shaft ini mempunyai beberapa keunggulan atau kelebihan. Diantaranya :

  1. Tingkat kebisingannya paling rendah dan senyap,
  2. Kualitas dan tingkat kekuatannya sangat teruji
  3. Hampir sama sekali tidak membutuhkan perawatan

Kekurangan Shaft (Gardan)

Gardan yang diterapkan pada motor memiliki kekurangan, diantaranya :

  1. Power lossnya sangat tinggi berkisar 30% dari kekuatan mesin
  2. Perawatannya terasa teramat sangat sulit jika dilakukan sendiri,
  3. Biaya perbaikannya sangat mahal jika terjadi kerusakan
  4. Komponennya penggantinya sangat sulit didapatkan karena sangat jarang sekali motor menggunakan gardan, mungkin hampir tidak ada disekitar kalian.

Setelah membaca ketiga komponen sistem penggerak roda motor, setidaknya bisa menambah wawasan kalian. Maka kalian dapat menyimpulkan, kenapa motor matic cenderung sulit sekali jika “adu mekanik” melawan motor manual. Ya, salah satu faktornya ada di sistem penggerak rodanya memiliki power loss yang jauh lebih besar dari motor manual. Karena motor manual umumnya menggunakan rantai.

Mengenai perbedaan power dan torsi data pabrikan, jika dibandingkan hasil uji dynamo meter bengkel. Hal ini menunjukan adanya power loss, bukan pabrikan tidak jujur seperti banyak anggapan dari sebagian kalian. Yang diuji pabrik adalah mesinnya, sedangkan yang diuji kalian adalah putaran rodanya.

Jadi, selisihnya merupakan power loss atau tenaga yang hilang. Jika kalian sadar akan hal ini, berarti tugas kalian untuk meminimalisir power loss pada sistem penggerak rodanya. Mungkin bisa dengan mengganti atau melakukan upgrade. Banyak-banyaklah cari informasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini