Coba pejamkan mata sejenak dan putar waktu kembali. Apa yang kamu ingat dari jalanan di masa itu? Bagi kita yang besar di era itu, pasti ada satu hal yang bikin kangen: “asap wangi” dari knalpot. Suara nyaring yang khas, melengking membelah keramaian, dan tentu saja, akselerasi “jambakan setan” yang bikin adrenalin terpompa instan.
Itulah era motor 2 tak, masa di mana motor bukan cuma alat transportasi, tapi simbol kebebasan, status sosial, bahkan sedikit pemberontakan anak muda. Membahas motor 2 tak legendaris Indonesia itu seperti membuka album kenangan yang penuh cerita. Exmotoride akan ajak kamu bernostalgia dengan 14 ikon yang pernah merajai aspal Nusantara, diurutkan dari yang paling populer hingga yang paling eksotis.
Para Raja Jalanan: 14 Ikon 2-Tak yang Abadi
Di antara banyaknya motor 2-tak yang berseliweran, ada beberapa nama yang statusnya abadi. Mereka bukan cuma kencang, tapi punya karakter, sejarah, dan warisan yang kuat. Inilah mereka.
1. Yamaha RX-King: Si Jambret yang Merajai Jalanan
Kita harus mulai dari sang raja. Yamaha RX-King adalah ikon sejati. Motor ini punya dua sisi reputasi yang unik. Di satu sisi, karena akselerasinya yang beringas dan bodinya yang ramping, motor ini sempat identik dengan citra negatif. Namun, di sisi lain, performa ganasnya menjadikannya “Raja Jalanan” yang sesungguhnya. Kini, RX-King bertransformasi menjadi motor hobi yang sangat dicari, simbol status bagi kolektor, dan harganya meroket gila-gilaan.
- Bobot Kering: 100 kg
- Tenaga: 18.5 PS (18.2 HP / 13.6 kW) @ 9.000 RPM
- Torsi: 15.1 Nm @ 8.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.185 PS/kg
2. Kawasaki Ninja 150 Series: Evolusi Lengkap Sang Raja KIPS
Keluarga Ninja 150 adalah dinasti 2-tak yang paling bertahan lama dan paling kompleks di Indonesia. Banyak yang sering salah kaprah soal evolusinya. Biar tuntas, kita bedah empat varian utamanya.
Ninja 150 (KIS) – Si Pelopor Semi-Fairing
Inilah cikal bakal Ninja di Indonesia (sekitar 1996-1997). Cirinya adalah penggunaan fairing tanggung (semi-fairing) dan masih memakai teknologi KIPS standar (bukan Super KIPS). Meski tenaganya sedikit di bawah generasi Super KIPS, motor inilah yang membuka gerbang motor sport 150cc modern Kawasaki di Indonesia.
- Bobot Kering: ~118 kg
- Tenaga: 28.5 PS (28.1 HP / 20.9 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 20.6 Nm @ 9.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.241 PS/kg
Ninja 150 R (Super KIPS) – Si Lampu Belo Sporty
Inilah varian yang mempopulerkan teknologi Super KIPS yang “jambakannya” jauh lebih brutal. Cirinya adalah headlamp bulat besar *multi-reflektor* (sering disebut “belo” atau “jelly”) dan penggunaan **stang jepit** (clip-on) yang memberikan posisi berkendara sporty dan merunduk.
- Bobot Kering: 120 kg
- Tenaga: 30.1 PS (29.7 HP / 22.1 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 21.6 Nm @ 9.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.250 PS/kg
Ninja 150 SS (Super KIPS) – Si Lampu Klasik Nyaman
Dirilis sebagai alternatif Ninja R, varian SS ditujukan untuk kenyamanan harian. Mesinnya identik (Super KIPS 30.1 PS), namun perbedaannya ada di ergonomi. SS menggunakan **stang bar** (touring) yang tegak dan headlamp bulat klasik *single-reflektor* yang lebih simpel.
- Bobot Kering: ~120 kg
- Tenaga: 30.1 PS (29.7 HP / 22.1 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 21.6 Nm @ 9.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.250 PS/kg
Ninja 150 RR (KRR) – Si Full Fairing
Ini adalah versi full-fairing CBU Thailand (2002) yang menjadi kasta tertinggi. Menggunakan basis mesin Super KIPS yang sama dengan R/SS, namun dibalut bodi aerodinamis yang membuatnya stabil di kecepatan tinggi. RR adalah simbol status dan performa puncak di akhir era 2-tak.
- Bobot Kering: 124.5 kg
- Tenaga: 30.1 PS (29.7 HP / 22.1 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 21.6 Nm @ 9.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.241 PS/kg (Sedikit lebih rendah dari R/SS karena lebih berat)
3. Yamaha F1ZR: Ikon Road Race dan Gaya Hidup
Turun ke kelas bebek, tak ada yang bisa mengalahkan pamor Yamaha F1ZR. Dikenal dengan edisi spesial Caltex dan Marlboro, motor ini adalah raja sirkuit road race. Mesinnya yang responsif, kopling manual, handling lincah, dan desain yang tak lekang oleh waktu membuatnya jadi idola anak muda. Hingga kini, F1ZR masih jadi bahan restorasi favorit yang harganya terus naik.
- Bobot Kering: 95 kg
- Tenaga: 11.8 PS (11.6 HP / 8.68 kW) @ 7.500 RPM
- Torsi: 10.78 Nm @ 6.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.124 PS/kg
4. Suzuki Satria 120: Evolusi Bebek Kencang (Lumba & Hiu)
Ini adalah salah satu saga 2-tak paling legendaris. Suzuki Satria tidak lahir dalam satu bentuk. Evolusinya di Indonesia, dari rakitan lokal (CKD) hingga CBU, wajib kita bedah tuntas karena spesifikasinya berbeda dan sering disalahpahami.
Satria 120S & 120R (Generasi Lumba-lumba)
Generasi awal (1997) dijuluki “Lumba-lumba” karena desain bodinya yang membulat. Awalnya, hadir Satria 120S, versi 5-percepatan dengan kopling semi-otomatis. Tak lama kemudian, Suzuki merilis versi yang jadi legenda, Satria 120R, yang sudah dibekali 6-percepatan, kopling manual, sasis SCAF, dan rem cakram ganda.
- Satria 120S (Lumba 5-Speed):
- Bobot: 99.5 kg
- Tenaga: 13 PS (12.8 HP / 9.5 kW) @ 7.500 RPM
- Torsi: 11.2 Nm @ 6.500 RPM
- PWR: 0.130 PS/kg
- Satria 120R (Lumba 6-Speed):
- Bobot: 101 kg
- Tenaga: 13.5 PS (13.3 HP / 9.9 kW) @ 8.000 RPM
- Torsi: 11.27 Nm @ 7.000 RPM
- PWR: 0.133 PS/kg
Satria 120 LSCM (Generasi Hiu)
Generasi terakhir (2003) ini adalah motor CBU (Completely Built Up) dari Malaysia, dikenal sebagai Satria LSCM atau “Hiu”. Desainnya berubah total menjadi serba runcing dan agresif. Walaupun basis mesinnya identik dengan Lumba 120R (6-speed SCAF), status CBU dan desainnya yang sangar membuatnya sangat diburu kolektor. Tenaga dan torsi resminya identik dengan Lumba 120R 6-speed.
- Bobot Kering: 101 kg
- Tenaga: 13.5 PS (13.3 HP / 9.9 kW) @ 8.000 RPM
- Torsi: 11.27 Nm @ 7.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.133 PS/kg
5. Vespa PX 150 (Exclusive & Excel): Legenda Abadi Skuter
Legenda 2-tak tidak melulu soal kecepatan, tapi juga soal gaya hidup. Vespa adalah buktinya. Model PX 150, yang kita kenal sebagai seri Exclusive dan Excel, adalah skuter 2-tak paling ikonik di Indonesia. Dengan bodi “semok” khas baja, suara mesin yang unik, dan operan gigi di tangan, Vespa adalah simbol persaudaraan dan keabadian. Jutaan unitnya masih mengaspal sampai hari ini.
- Bobot Kering: 104 kg
- Tenaga: 9 PS (8.9 HP / 6.6 kW) @ 5.700 RPM
- Torsi: 11.5 Nm @ 4.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.086 PS/kg
6. Suzuki RGR 150: Evolusi Sport Fairing Suzuki
Sebelum era NSR dan Ninja memanas, Suzuki sudah lebih dulu mencuri start dengan RGR 150. Generasi awal (1990) dikenal sebagai RGR 150 Sprinter, yang menggunakan *semi-fairing* (fairing tanggung). Baru setelah itu RGR berevolusi menjadi *full-fairing* dengan desain lampu belakang yang ikonik (sering disebut lampu “Crystal” atau “Jumbo”). Performanya sangat kompetitif dan menjadi alternatif yang lebih terjangkau di masanya.
- Bobot Kering: 106.5 kg
- Tenaga: 26.5 PS (26.1 HP / 19.5 kW) @ 9.500 RPM
- Torsi: 20.6 Nm @ 8.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.249 PS/kg
7. Suzuki Tornado (GS & GX): Bebek Kencang Fungsional
Suzuki Tornado adalah penerus dari seri Bravo dan Crystal. Motor ini hadir dalam dua varian utama: GS 110 dan GX 100. Keduanya terkenal bandel, punya torsi kuat di putaran bawah, dan fungsional. Desainnya yang unik (terutama lampu depan) sangat ikonik pada masanya dan jadi andalan keluarga sekaligus anak muda.
- Tornado GS 110:
- Bobot: 95 kg
- Tenaga: 9.5 PS (9.3 HP / 7.0 kW) @ 7.000 RPM
- Torsi: 10.3 Nm @ 5.000 RPM
- PWR: 0.1 PS/kg
- Tornado GX 100:
- Bobot: 93 kg
- Tenaga: 8 PS (7.9 HP / 5.9 kW) @ 6.500 RPM
- Torsi: 9.3 Nm @ 5.000 RPM
- PWR: 0.086 PS/kg
8. Yamaha RX-Z: Si Sporty 5 & 6-Speed
Bagi yang merasa RX-King terlalu “standar”, Yamaha menyediakan RX-Z. Motor ini adalah versi lebih stylish dari keluarga RX. Generasi awalnya (5-Speed) dikenal sangat bertenaga. Generasi terakhir (6-Speed CBU) hadir dengan transmisi 6-percepatan dan *catalyzer* di knalpot, yang membuat tenaganya sedikit disesuaikan namun tetap galak.
- RX-Z (Generasi Awal 5-Speed):
- Bobot: ~106 kg
- Tenaga: 21 PS (20.7 HP / 15.4 kW) @ 8.500 RPM
- Torsi: 18.1 Nm @ 8.000 RPM
- PWR: 0.198 PS/kg
- RX-Z (Generasi Akhir 6-Speed):
- Bobot: 106 kg
- Tenaga: 20 PS (19.7 HP / 14.7 kW) @ 8.500 RPM
- Torsi: 18.1 Nm @ 7.500 RPM
- PWR: 0.188 PS/kg
9. Honda NSR 150 Series: Motor Sultan Lintas Generasi
Inilah “motor sultan” yang sesungguhnya. Honda NSR 150 adalah impian basah setiap pencinta kecepatan pada masanya. Motor ini tidak dijual massal seperti RX-King, melainkan lewat importir umum (kecuali seri RR) yang membuat harganya selangit. Teknologinya adalah yang tercanggih, langsung dari arena MotoGP. Mari kita bedah generasinya.
Honda NSR 150 R
Ini adalah versi awal yang masuk ke Indonesia. Masih menggunakan velg jari-jari, namun mesinnya sudah dibekali teknologi RC Valve (Revolutionary Controlled Valve) yang legendaris. Tenaganya sudah brutal untuk motor sekelasnya.
- Bobot Kering: 118 kg
- Tenaga: 31 PS (30.5 HP / 22.8 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 21.6 Nm @ 9.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.262 PS/kg
Honda NSR 150 RR (Astra)
Ini adalah satu-satunya seri NSR yang dijual resmi oleh ATPM Honda (Astra Honda Motor). Sering keliru disamakan, versi RR Astra ini berbeda dengan NSR 150 RR-W (CBU Thailand) yang bertenaga 37 PS. Versi AHM mengalami penyesuaian (detuning), kemungkinan untuk adaptasi bahan bakar, sehingga tenaganya sedikit lebih besar dari NSR 150 R namun tidak sebuas versi CBU murni.
- Bobot Kering: 120.3 kg
- Tenaga: 31.5 PS (31 HP / 23.1 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 21.6 Nm @ 9.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.261 PS/kg
Honda FSX 150
Ini adalah “saudara tiri” NSR yang sering dilupakan. FSX pada dasarnya adalah motor sport-touring yang menggunakan basis mesin identik dengan NSR 150 R. Desainnya lebih kalem, tidak full fairing, dan ditujukan untuk kenyamanan touring. Meski begitu, “jambakan” RC Valve-nya tetap ada. Motor ini sangat langka di Indonesia.
- Bobot Kering: 121 kg
- Tenaga: (Menggunakan basis mesin NSR 150 R) ~31 PS (30.5 HP / 22.8 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: ~21.6 Nm @ 9.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): ~0.256 PS/kg
Honda NSR 150 SP
Inilah kasta tertinggi, sang “Super Production”. NSR 150 SP adalah motor edisi spesial yang sangat langka. Ia hadir dengan livery balap Repsol Honda, teknologi PGM-II, dan yang paling ikonik: Pro-Arm (single-sided swingarm). Tenaganya adalah yang terbesar di kelas 150cc, membuatnya jadi raja di atas raja. Harganya kini bisa setara mobil mewah.
- Bobot Kering: 122.4 kg
- Tenaga: 39.5 PS (39 HP / 29 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 27 Nm @ 10.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.323 PS/kg
10. Yamaha TZM 150: Rival Abadi NSR dengan DNA Deltabox
Kelahiran NSR tentu membuat Yamaha panas. Sebagai jawaban, mereka merilis Yamaha TZM 150. Motor ini diposisikan sebagai pesaing sengit NSR. TZM 150 juga bukan motor kaleng-kaleng; ia hadir dengan sasis Deltabox yang kokoh, terinspirasi dari motor balap YZR, dan teknologi YPVS (Yamaha Power Valve System). Sayangnya, motor ini sangat langka di Indonesia, konon tidak lebih dari 300-an unit.
- Bobot Kering: 119 kg
- Tenaga: 36 PS (35.5 HP / 26.5 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 24.5 Nm @ 9.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.302 PS/kg
11. Yamaha 125Z: Si CBU Langka Incaran Kolektor
Di kelas bebek, Yamaha punya senjata rahasia yang diimpor utuh (CBU) dari Malaysia: Yamaha 125Z. Motor ini adalah impian para penggemar kecepatan. Dengan mesin 125cc 6-percepatan dan bobot super ringan, 125Z punya performa yang bisa mengasapi motor 150cc di trek pendek. Kini, harganya gelap dan menjadi buruan kolektor garis keras.
- Bobot Kering: 101 kg
- Tenaga: 17.5 PS (17.2 HP / 12.8 kW) @ 8.000 RPM
- Torsi: 16.1 Nm @ 7.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.173 PS/kg
12. Yamaha Tiara S 120: Ayam Jago Lincah Rival Satria
Ini adalah jagoan “ayam jago” CBU Yamaha untuk menantang dominasi Suzuki Satria. Yamaha Tiara S 120 hadir dengan desain yang sangat kompak, lincah, dan mesin 120cc 6-percepatan berpendingin udara. Meski tidak seresponsif 125Z, Tiara sangat populer di ajang balap karena kelincahannya. Populasinya tidak banyak dan kini menjadi barang langka.
- Bobot Kering: 100 kg
- Tenaga: 17 PS (16.8 HP / 12.5 kW) @ 7.500 RPM
- Torsi: 15.7 Nm @ 7.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.17 PS/kg
13. Honda Nova Dash 125 RS: Sang Hyper-Underbone Asli
Jika Satria dan 125Z adalah raja, Honda Nova Dash adalah dewanya. Motor CBU Thailand ini adalah definisi “hyper-underbone” sesungguhnya. Mesinnya 125cc, 6-percepatan, berpendingin radiator, dan tenaganya mencapai 22 PS! Desainnya “ayam jago” murni yang sangat agresif. Ini adalah salah satu motor 2-tak terkencang dan terlangka di Indonesia.
- Bobot Kering: 102 kg
- Tenaga: 22 PS (21.7 HP / 16.2 kW) @ 9.000 RPM
- Torsi: 18.3 Nm @ 8.000 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.215 PS/kg
14. Cagiva Stella 125: Bebek (Ayago) “Sultan” Eksotis dari Italia
Ini adalah motor yang mungkin jarang kamu dengar. Cagiva Stella adalah motor bebek 2-tak CBU dari Italia. Desainnya unik, menggabungkan gaya bebek dan skuter. Tapi jangan salah, mesinnya 125cc 6-percepatan dengan tenaga yang sangat buas, bahkan mengalahkan Nova Dash. Ini adalah motor 2-tak paling eksotis dan mungkin paling langka di daftar ini, “Holy Grail” bagi kolektor sejati.
- Bobot Kering: 103 kg
- Tenaga: 23.8 PS (23.5 HP / 17.5 kW) @ 10.500 RPM
- Torsi: 18.6 Nm @ 9.500 RPM
- Power-to-Weight Ratio (PWR): 0.231 PS/kg
Analisis Sederhana: Kenapa Mesin 2-Tak Begitu Ganas?
Kenapa sih motor 2-tak bisa sekencang itu? Sederhananya, ini semua tentang efisiensi langkah kerja. Berbeda dengan mesin 4-tak yang butuh empat langkah (isap, kompresi, tenaga, buang) untuk menghasilkan satu kali tenaga, prinsip kerja mesin dua langkah jauh lebih simpel.
Dalam satu putaran kruk as (dua langkah piston), mesin 2-tak sudah menghasilkan tenaga. Inilah yang membuat respons gasnya sangat instan dan ganas. Ditambah lagi, motor 2-tak memiliki powerband—sebuah rentang RPM tertentu di mana tenaganya meledak-ledak (itulah sensasi “jambakan setan”). Karena konstruksinya yang simpel, rasio tenaga-ke-berat (Power-to-Weight Ratio) motor 2-tak jadi luar biasa.
Warisan Abadi Sang Raja Asap
Era motor 2 tak memang telah berakhir, digantikan oleh mesin 4-tak yang lebih ramah lingkungan. Regulasi emisi telah membungkam suara nyaring knalpot mereka dari dealer resmi. Namun, satu hal yang pasti: semangat dan legenda mereka tidak akan pernah mati.
Bagi kita yang pernah merasakannya, sensasi itu akan selalu tersimpan dalam memori. Bagi generasi baru, motor-motor ini adalah artefak sejarah yang menunjukkan betapa gilanya teknologi balap jalanan di masa lalu. Daftar motor 2 tak legendaris ini adalah bukti bahwa sebuah mahakarya otomotif akan selalu dikenang.
Kalau kamu sendiri, Bro? Punya kenangan tak terlupakan dengan motor 2-tak favoritmu? Bagikan ceritamu di kolom komentar! Jangan lupa cek juga ulasan lengkap kami mengenai motor 2 tak terbaik dan terkencang di konten exmotoride lainnya.
