Duel abadi di pasar skuter matic premium Indonesia kembali memanas. Ini bukan sekadar persaingan biasa; ini adalah “El Clasico” roda dua yang selalu kita tunggu. Setiap tahun, kita selalu dibuat penasaran, dan untuk pertarungan terbaru ini, situasinya adalah yang paling sengit sekaligus paling teknologikal hingga saat ini. Ya, apalagi kalo bukan perbandingan nmax vs pcx 2025 yang selalu seru untu dibahas.
Di satu sudut, kita punya sang penantang dengan teknologi gres, Yamaha NMAX, yang hadir dengan gebrakan “NMAX Turbo”. Di sudut lain, sang juara bertahan yang tenang, Honda PCX 160, mengandalkan kemewahan yang telah teruji, mesin eSP+ 4-katup yang super halus, dan fitur konektivitas canggih.
Bagi kamu yang sedang bingung di tahap akhir keputusan pembelian, Exmotoride akan bedah tuntas perbandingan NMAX vs PCX 2025 ini. Siapa yang benar-benar layak menguasai garasi kamu? Mari kita selami lebih dalam.
Sektor Mesin & Performa: YECVT vs eSP+

Ini adalah inti pertarungan. Sebab, dapur pacu adalah pembeda paling signifikan antara kedua model ini, lebih dari sebelumnya. Mari kita bedah satu per satu.
Apa Sebenarnya “Turbo” di Yamaha NMAX?

Pertama dan terpenting, kita luruskan. Istilah “Turbo” pada NMAX adalah murni strategi marketing yang cerdas. Ini bukan turbocharger seperti di mobil yang menggunakan induksi paksa untuk memampatkan udara.
Teknologi sebenarnya bernama YECVT (Yamaha Electric CVT). Sederhananya, Yamaha membuang sistem roller CVT konvensional. Sebagai gantinya, mereka menggunakan motor elektrik kecil (ECU terpisah) yang bertugas mendorong dan menarik puli depan. Karena motor elektrik menggerakkannya, perpindahan rasio CVT bisa terjadi secara instan dan sangat presisi, sesuatu yang tidak bisa roller mekanis capai.
Inilah yang memberikan sensasi “Turbo”. YECVT ini memberikan dua mode berkendara utama:
- T-Mode (Town/Touring): Ini adalah mode standar untuk berkendara santai di dalam kota atau touring. Hasilnya, akselerasinya terasa lebih halus dan konsumsi bahan bakar lebih optimal.
- S-Mode (Sport): Nah, ini mode “galak”-nya. Saat kamu aktifkan, motor elektrik YECVT langsung menyesuaikan rasio ke setelan paling agresif untuk akselerasi paling responsif. Mode ini sangat cocok untuk menyalip kendaraan di depan atau saat butuh tenaga instan.
Selain itu, ada tombol “Y-Shift” yang memberikan sensasi perpindahan gigi manual virtual sebanyak tiga tingkat. Ini tidak hanya untuk gaya-gayaan. Y-Shift sangat berguna untuk memberikan sensasi deselerasi (engine brake) yang lebih kuat saat turunan atau akselerasi instan saat keluar tikungan. Maka dari itu, sensasi berkendara yang agresif dan interaktif ini adalah kelebihan Yamaha NMAX Turbo yang utama.
Lawan Tangguh: Kehalusan Mesin PCX 160 eSP+

Jika NMAX berfokus pada sensasi akselerasi baru, Honda PCX 160 tetap setia pada resep andalannya: kehalusan absolut.
Mesin eSP+ (enhanced Smart Power Plus) berkapasitas 156.9cc (dibulatkan 160) ini sudah menggunakan 4 katup (2 intake, 2 exhaust). Alhasil, penggunaan 4 katup membuat asupan bahan bakar dan proses pembuangan sisa pembakaran menjadi jauh lebih efisien.
Hasilnya adalah karakter mesin yang sangat linear, bertenaga di putaran tengah, dan yang terpenting, getaran yang sangat minim nyaris tak terasa.
Oleh karena itu, bagi banyak komuter mapan, kehalusan mesin ini adalah sebuah kemewahan yang tidak bisa ditukar. Meskipun begitu, walau tidak memiliki “gimmick” mode berkendara seperti NMAX Turbo, PCX 160 menawarkan performa solid yang konsisten, bisa diandalkan, dan sangat memanjakan kapan pun kamu butuhkan.
Komparasi Data Mesin (Head-to-Head)

Angka tidak pernah bohong. Mari kita lihat data teknis kedua motor ini untuk melihat siapa yang unggul di atas kertas:
- Honda PCX 160:
- Mesin: 156.9cc, 4-tak, 4-katup, SOHC, eSP+, PGM-FI
- Tenaga: 11.8 kW (16 PS / 15.8 HP) @ 8,500 RPM
- Torsi: 14.7 Nm @ 6,500 RPM
- Bobot Isi: 132 kg (Varian ABS)
- Power-to-Weight Ratio: Sekitar 0.089 kW/kg (atau 0.119 HP/kg)
- Yamaha NMAX Turbo:
- Mesin: 155cc, 4-tak, 1-silinder, SOHC, VVA, YECVT, Blue Core
- Tenaga: 11.3 kW (15.36 PS / 15.1 HP) @ 8,000 RPM
- Torsi: 14.2 Nm @ 6,500 RPM
- Bobot Isi: 135 kg (Varian Turbo Tech Max)
- Power-to-Weight Ratio: Sekitar 0.083 kW/kg (atau 0.111 HP/kg)
Secara mengejutkan, di atas kertas, PCX 160 unggul tipis dalam hal tenaga puncak dan torsi. PCX juga memiliki bobot lebih ringan yang memberinya Power-to-Weight Ratio sedikit lebih baik. Oleh karena itu, ini berarti PCX 160 punya potensi top speed yang sedikit lebih unggul.
Akan tetapi, jangan sampai kamu tertipu. NMAX Turbo membalasnya dengan YECVT yang membuat akselerasi awal dan tengah (0-80 km/jam) terasa jauh lebih instan. Di sinilah letak perbedaan “rasa” berkendara keduanya.
Adu Irit NMAX vs PCX 160: Siapa Lebih Hemat?

Ini adalah faktor krusial bagi komuter harian. Mesin eSP+ Honda sudah terkenal sangat irit. Karakter mesinnya yang halus dan Idling Stop System (ISS) membantu menjaga efisiensi bahan bakar tetap optimal.
Di sisi lain, Yamaha mengklaim mode ‘T’ pada YECVT dirancang untuk efisiensi yang setara, bahkan lebih baik. Tentu saja, godaan menggunakan mode ‘S’ dan Y-Shift yang “menyenangkan” itu pasti akan mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Secara umum, untuk penggunaan normal yang santai, PCX 160 memiliki reputasi yang sedikit lebih irit. Namun, jika NMAX Turbo dikendarai dalam mode ‘T’ secara konsisten, hasilnya bisa jadi sangat kompetitif.
Duel Fitur & Teknologi: Adu Canggih Panel Instrumen

Pertarungan tidak hanya di mesin. Kedua motor ini menawarkan paket teknologi yang memanjakan penggunanya, namun dengan filosofi yang sangat berbeda.
Panel Instrumen: TFT NMAX vs Digital Elegan PCX

NMAX Turbo mengambil langkah besar dengan layar TFT berwarna yang canggih di varian tertinggi. Selanjutnya, tampilannya modern, informatif, dan memiliki multi-mode. Keunggulan terbesarnya adalah kemampuan menampilkan sistem navigasi (melalui aplikasi Garmin StreetCross) langsung di layar. Ini jelas memberikan kesan paling premium dan fungsional di kelasnya.
PCX 160, sementara itu, menggunakan panel digital negatif display yang elegan. Memang, desainnya mewah, informasinya jelas dan mudah dibaca. Meskipun tidak secanggih layar TFT, tampilannya sangat berkelas dan tidak berlebihan. Bagi sebagian orang, desain yang ‘bersih’ ini justru lebih disukai.
Konektivitas: Y-Connect vs Honda RoadSync

Keduanya sudah terkoneksi dengan smartphone, tapi tujuannya beda. NMAX menggunakan Y-Connect yang komprehensif. Ini adalah aplikasi untuk para ‘data nerd’. Kamu bisa melihat notifikasi, lokasi parkir, data berkendara (konsumsi bensin, jarak tempuh), hingga jadwal servis dan malfungsi. Fokusnya adalah pada data dan perawatan motor.
Honda PCX 160 (pada varian tertinggi) menggunakan Honda RoadSync. Fokus RoadSync adalah pada interaksi saat berkendara. Dengan terhubung ke headset Bluetooth di helm, kamu bisa memberikan perintah suara (voice command) untuk mengontrol musik, navigasi (turn-by-turn), dan menerima panggilan tanpa melepas tangan dari setang. Ini adalah pendekatan yang berfokus pada kenyamanan dan keamanan selama perjalanan.
Adu Fitur Keselamatan: TCS vs HSTC

Untuk keselamatan, keduanya sudah setara di level tertinggi. Kedua model menawarkan varian dengan rem Anti-lock Braking System (ABS) dua kanal (depan dan belakang).
Lebih lanjut, keduanya memiliki fitur kontrol traksi. Yamaha menyebutnya TCS (Traction Control System), sementara Honda menamakannya HSTC (Honda Selectable Torque Control). Fungsinya 100% sama: mencegah roda belakang selip saat berakselerasi di permukaan licin seperti jalan basah atau berpasir. Ini adalah fitur wajib untuk skuter bertenaga besar.
Ergonomi, Kenyamanan, dan Kualitas Rakitan

Bagaimana rasanya saat diduduki dan diajak jalan? Ini seringkali menjadi faktor penentu yang tidak bisa diukur dengan angka.
Posisi Berkendara: Sama-sama Bisa Selonjoran
Sebagai skuter maxi, keduanya menawarkan ergonomi juara. Kamu bisa duduk tegak (posisi komuter) atau meletakkan kaki ke depan (posisi selonjoran) untuk perjalanan jauh yang rileks. Keduanya sama-sama nyaman untuk harian maupun touring. Dek NMAX sedikit lebih sempit di area kaki, sementara PCX sedikit lebih lega.
Kualitas Rakitan: Keluhan Klasik vs Build Solid
Ini adalah area sensitif yang harus kita bahas jujur. Selama bertahun-tahun, beberapa pengguna NMAX (generasi sebelumnya) mengeluhkan kualitas panel bodi plastik yang terkadang terasa “reyot” (rickety) atau mudah bergetar seiring pemakaian. Di beberapa titik, plastiknya terasa ‘kopong’.
Di sinilah banyak orang menganggap PCX 160 menang mutlak. Kualitas rakitan PCX terasa sangat ‘padat’ dan solid. Sebagai contoh, celah antar panel bodinya rapat, finishing catnya terkenal jempolan, dan saat diketuk, materialnya terasa lebih tebal. Pada akhirnya, ini memberikan kesan motor yang lebih awet, mewah, dan menaikkan nilai jual kembali.
Karakter Suspensi Harian
Karakter suspensi keduanya juga berbeda. NMAX, terutama varian dengan suspensi belakang tabung (dual-subtank), memiliki karakter yang cenderung sportif dan sedikit kaku (firm). Ini sangat bagus untuk stabilitas saat bermanuver cepat di tikungan.
PCX 160, di sisi lain, menawarkan karakter suspensi ganda yang lebih empuk dan mewah (plush). Motor ini terasa sangat nyaman saat melibas polisi tidur atau jalanan kota yang tidak rata, menjadikannya salah satu motor matic besar paling nyaman di pasaran.
Kelebihan dan Kekurangan: NMAX vs PCX

Mari kita rangkum poin-poin penting dari kedua motor ini untuk memudahkan kamu mengambil keputusan.
Kelebihan Yamaha NMAX Turbo
- Teknologi YECVT: Sensasi akselerasi instan (Mode S) dan fitur Y-Shift memberikan pengalaman berkendara paling sporty.
- Layar TFT Canggih: Panel instrumen berwarna dengan konektivitas navigasi terintegrasi.
- Fitur Lengkap: Sudah standar dengan TCS dan Y-Connect di hampir semua varian.
Kekurangan Yamaha NMAX Turbo
- Harga: Varian Turbo harganya jauh lebih mahal, mendekati motor sport 250cc.
- Potensi Kualitas Rakitan: Masih ada kekhawatiran (berdasarkan histori) mengenai kualitas panel bodi yang “reyot”.
- Kompleksitas: Teknologi YECVT yang baru mungkin membutuhkan biaya perawatan jangka panjang yang berbeda dari CVT konvensional.
Kelebihan Honda PCX 160
- Kehalusan Mesin: Mesin eSP+ 4-katup nyaris tanpa getaran, sangat mewah.
- Kualitas Rakitan Solid: Terasa ‘padat’, premium, dan awet.
- Kapasitas Tangki & Bagasi: Tangki 8.1L (vs 7.1L NMAX) dan bagasi yang sangat lega.
- Irit: Reputasi mesin eSP+ yang terbukti sangat efisien bahan bakar.
Kekurangan Honda PCX 160 2025
Namun, meski mewah, ada beberapa kekurangan Honda PCX 160 2025 yang patut kamu pertimbangkan:
- Panel Instrumen: Masih menggunakan panel digital biasa, belum TFT berwarna.
- Karakter Mesin: Bagi sebagian orang, mesinnya terasa “terlalu halus” dan kurang agresif.
- Fitur Konektivitas: RoadSync (voice command) hanya tersedia di varian ABS tertinggi dan memerlukan setup headset Bluetooth tambahan.
- Desain: Cenderung lebih ‘dewasa’ dan kalem, mungkin kurang menarik bagi yang berjiwa muda.
Tabel Spesifikasi Perbandingan NMAX vs PCX 2025

Untuk memudahkan kamu membandingkan data mentah, berikut adalah tabel komparasi NMAX vs PCX terbaru secara head-to-head.
| Fitur | Yamaha NMAX Turbo (Tech Max) | Honda PCX 160 (ABS) |
|---|---|---|
| Mesin | 155cc, 1-Silinder, SOHC, VVA, YECVT | 156.9cc, 1-Silinder, SOHC, 4-Katup, eSP+ |
| Tenaga Puncak | 11.3 kW (15.1 HP) @ 8,000 RPM | 11.8 kW (15.8 HP) @ 8,500 RPM |
| Torsi Puncak | 14.2 Nm @ 6,500 RPM | 14.7 Nm @ 6,500 RPM |
| Transmisi | Electric CVT (YECVT) | V-Matic (CVT Konvensional) |
| Bobot Isi | 135 kg | 132 kg |
| Kapasitas Tangki | 7.1 Liter | 8.1 Liter |
| Fitur Unggulan | TFT Display, Navigasi, Y-Connect, YECVT (T-Mode, S-Mode, Y-Shift), TCS, ABS | Digital Panel, RoadSync (Varian Tertinggi), HSTC, ABS, Idling Stop System |
| Harga OTR (Perkiraan) | Mulai Rp 37 jutaan (Turbo) – Rp 45 jutaan (Turbo Tech Max) | Mulai Rp 33 jutaan (CBS) – Rp 37 jutaan (ABS) |
Putusan Akhir: Pilih Mana NMAX atau PCX?

Setelah melihat semua perbandingan tadi, kita sampai pada pertanyaan utama: pilih mana NMAX atau PCX? Jawabannya, seperti biasa, ada pada prioritas dan profil pengguna kamu.
Pilih Yamaha NMAX Turbo jika:
- Sensasi akselerasi instan dan agresif adalah prioritas utamamu.
- Kamu ‘gila’ teknologi dan menginginkan layar TFT canggih serta transmisi YECVT terbaru.
- Karakter berkendara yang sportif dan lincah untuk bermanuver lebih sesuai dengan gayamu (lihat ulasan Yamaha NMAX kami).
Pilih Honda PCX 160 jika:
- Kehalusan mesin absolut, minim getaran, dan kenyamanan mewah adalah prioritasmu.
- Kualitas rakitan (build quality) yang terasa solid dan premium untuk pemakaian jangka panjang adalah yang kamu cari.
- Kamu lebih banyak menggunakan motor untuk komuter santai atau touring yang mengutamakan efisiensi dan kenyamanan suspensi yang empuk.
Secara keseluruhan, perbandingan NMAX vs PCX 2025 ini menunjukkan bahwa Yamaha bergerak agresif dengan inovasi teknologi yang “wah”, sementara Honda menyempurnakan formula kemewahan, keandalan, dan kenyamanan. Pada dasarnya, keduanya adalah pemenang di segmennya masing-masing. Pilihan akhir? Tentu saja, ada di tangan kamu.







