Energica Ego merupakan salah satu motor listrik tercepat dan terkencang yang pernah ada hingga saat ini. Motor buatan Energica electric motorcycles asal Italia ini memiliki performa di atas rata-rata motor listrik pada umumnya, Sobat. Pokoknya sangat berbeda dengan motor listrik yang sering kalian lihat di jalanan. Kalian tidak usah meragukan lagi eksistensi dan keseriusan Energica Ego pada kecepatan.
Dulu, motor ini menjadi tunggangan resmi ajang balap MotoE, itu tuh MotoGP-nya motor setrum. Dorna pernah menunjuk Energica sebagai produsen tunggal hingga musim 2022, sebelum era baru menggantikannya.
Spesifikasi dan Harga Energica Ego

Sebenarnya moto-e sport full fairing Energica Ego ini terdiri dari 3 varian, yaitu Energica Ego, Energica Ego+ dan Energica Ego+ RS. Ketiganya memiliki perbedaan pada spek dan performanya, di mana Ego+ RS adalah yang terbaik dan Energica Ego adalah versi standar atau basic-nya.
Selain 3 varian saat ini, Energica Ego juga memiliki 3 saudara kandung. Di sana ada EsseEsse9 berjenis neo retro classic, Eva Ribelle berjenis naked bike (street fighter) dan Experia yang berjenis dual purpose adventurer.
Spesifikasi Energica Ego, Ego+ dan Ego+ RS
Pabrikan membekali ketiga varian Energica Ego dengan “mesin” motor penggerak Magnet AC (alternating current) permanen. Agar lebih jelas, Bro bisa melihat perbedaan spesifikasinya dalam tabel berikut ini:
| Spesifikasi | Detail Data |
|---|---|
| Top Speed | Pabrikan membatasi sekitar 240 km/jam (Semua Varian) |
| Akselerasi (0-100 km/h) | EGO: 2.9 detik EGO+: 2.8 detik EGO+ RS: 2.6 detik |
| Power (Tenaga) | EGO: 145 hp (107 kW) EGO+ / RS: 169 hp (126 kW) |
| Torque (Torsi) | EGO: 200 Nm EGO+ / RS: 215 Nm |
| Jarak Tempuh (City) | EGO: 200 km EGO+ / RS: 400 km |
| Jarak Tempuh (Kombinasi) | EGO: 160 km EGO+ / RS: 230 km |
| Mode Berkendara | Eco, Standard, Wet, Sport (4 Maps Regenerative: Low, Medium, High, Off) |
| Park Assistant | Maju & Mundur (Max 2,8 km/jam) |
Detail Baterai (Battery)
- Kapasitas:
- EGO : Max 13.4 kWh / Nominal 11.7 kWh – lithium polymer
- EGO+ / RS : Max 21.5 kWh / Nominal 18.9 kWh – lithium polymer
- Waktu Hidup (Life Time): 1200 Cycles (pengisian ulang) @ 80% Capacity (100% DOD)
- Garansi: Kendaraan 2 tahun. Garansi baterai 3 tahun / 50.000 Km (31.000 miles).
- Fast Charge (DC Mode 4): Jarak tempuh 400 km terisi dalam 1 jam atau 6,7 km dalam 1 menit.
- Slow Charge (Mode 2/3): Jarak tempuh 63,5 km terisi dalam 1 jam.
- Fungsi LPR: Melakukan maintenance dan balancing otomatis jika tidak digunakan lama.
Rangka, Roda dan Pengereman
- Roda: Velg Cast Aluminium: Depan 3.5” x 17” / Belakang 5.5” x 17”.
- Ban: Pirelli Diablo Rosso III – Depan 120/70 ZR17 / Belakang 180/55 ZR17.
- Rangka: Tubular teralis baja (Steel Tubular Trellis).
- Suspensi Depan: Marzocchi Ø43 mm, Adjustable Rebound and Compression.
- Shock Belakang: Bitubo Rear Mono Shock Adjustable Rebound.
- ABS: Bosch Switchable.
- Rem Depan: Brembo, Double Floating Discs, Ø330 mm, 4 Pistons Radial Caliper.
- Rem Belakang: Brembo, Single Disc, Ø240 mm, 2 Pistons Caliper.
Dimensi dan Bobot
- Tinggi Jok: 810 mm / 31,9”
- Wheelbase: 1465 mm / 57,7”
- Bobot: EGO (282 Kg), EGO+ / RS (260 Kg)
Harga Energica Ego, Ego+ dan Ego+ RS
Harga dari 3 varian Energica Ego ini pastinya berbeda, tergantung banyaknya fitur dan keistimewaan yang pabrikan sematkan. Berdasarkan data kurs dan pajak impor (CBU), Energica Ego+ RS jika masuk ke Indonesia estimasinya bisa mencapai Rp 1,2 Miliar (OTR Jakarta).
Sedangkan di Inggris (UK), harga dasarnya adalah sebagai berikut:
- Energica Ego : £24.624 (Sekitar Rp 480 Jutaan)
- Energica Ego+ : £28.290 (Sekitar Rp 550 Jutaan)
- Energica Ego+ RS : £29.140 (Sekitar Rp 570 Jutaan)
Ya kalau ada dealer yang menjualnya di Indonesia, unit ini pasti kena pajak barang mewah yang berlapis, Bro. Contohnya tipe tertinggi Ego+ RS bisa membengkak dari Rp 500 jutaan menjadi Rp 1,2 miliar. Untuk varian lainnya silahkan perkirakan sendiri berapa tuh kenaikannya 😈 .
Gambaran Seberapa Kencang Performa Energica Ego

Sejak Energica memperkenalkannya pada EICMA tahun 2013, motor ini menepis imej tentang motor listrik yang larinya mirip keong. Motor ini ternyata mampu berlari layaknya “keong turbo” full power. Bahkan varian tertingginya, Energica Ego+ RS ini mampu berlari hingga 242 km/jam.
Torsi Instan Energica Ego+ RS Vs Gantung RPM Motor Bensin
Pada akselerasinya, untuk jarak 0 – 100 km Energica Ego+ RS hanya membutuhkan waktu 2,6 detik saja. Gila ga tuh, Sob? Torsi instan memang beda rasanya.
Gambaran dari torsi instan itu begini, Bro. Ketika kalian menarik grip gas, maka motor listrik akan menerima seluruh voltase dari baterai dan langsung melaju dengan kekuatan maksimal. Langsung ngacirrrrr tanpa jeda :D.
Jika kita bandingkan dengan motor pembakaran dalam (internal combustion) atau motor bensin, mesin tidak bisa mencapai torsi puncak pada waktu singkat. Mesin bensin membutuhkan waktu dari gerakan pistonnya untuk menghasilkan torsi penuh pada RPM tertentu. Kalian pasti bisa merasakannya di keseharian, dorongan motor tidak langsung menyentak ke tenaga penuh, tapi butuh proses “build-up”.
Performa Energica Ego+ RS Vs Moge
Yang jadi pertanyaan, apakah motor listrik ini akan unggul? Tentunya dengan perbandingan yang sekelas, dengan kata lain output powernya harus kurang lebih sama. Dengan begitu Admin mengambil contoh melawan Moge 600cc dan 1000cc.
Metodenya adalah dengan memodifikasi data pabrikan menggunakan power loss dan menambahkan berat rata-rata manusia. Selanjutnya kita hitung Power To Weight Ratio (PWR) dari kedua motor.
Karena Energica Ego+ RS ini menggunakan sistem penggerak roda rantai, maka kita bisa memperkirakan tenaga hilang dari output mesinnya antara 5% sd 10% (kita ambil tengahnya di 7,5%).
Jadi, jika besaran power klaim pabrikan sebesar 169 HP (Ego+ RS), maka setelah kita hitung power loss-nya menjadi 156,3 HP. Berat motor listrik Ego+ RS adalah 260 Kg, dengan begitu motor ini mencapai nilai PWR 2,06 kg / 1 hp (setelah ditambah berat rider).
Perbandingan Melawan Moge 600cc
Untuk membandingkan Ego+ RS, maka Admin akan mengambil sampel dari beberapa moge 600cc:
- Kawasaki ZX6R: 134,1 HP, PWR 2,08 kg / 1 hp.
- Suzuki GSXR 600: 123,4 HP, PWR 2,18 kg / 1 hp.
- Honda CBR600RR: 119,4 HP, PWR 2,32 kg / 1 hp.
- Yamaha YZF R6: 116.8 HP, PWR 2,33 kg / 1 hp.
Pada akselerasinya, Suzuki GSXR 600 mampu berlari dari 0 – 100 km/jam mencapai 3,34 detik, sedangkan ZX6R 3,17 detik. Moge 600cc lainnya juga kurang lebih kisaran segitu. Jika kita bandingkan dengan moge 600cc, ternyata Ego+ RS lebih unggul pada Power To Weight Ratio dan akselerasinya.
Perbandingan Lawan Moge 1000cc
Sejalan dengan perbandingan moge 600cc, pada moge 1000cc Admin akan mengambil beberapa sampel:
- Honda CBR 1000 RR-R: 214,6 HP, PWR 1,33 kg / 1 hp.
- Kawasaki ZX10R: 210,3 HP, PWR 1,38 kg / 1 hp.
- Yamaha YZF R1: 197,3 HP, PWR 1,43 kg / 1 hp.
- Suzuki GSXR 1000: 198.5 HP, PWR 1,43 kg / 1 hp.
Pada akselerasinya, ZX10R mampu berlari dari 0 – 100 km/jam hanya mencapai 2,8 detik, sedangkan CBR 1000 RR-R mencapai 2,9 detik. Jika kita bandingkan dengan moge 1000cc ternyata nilai PWR dari Ego+ RS masih kalah.
Meskipun begitu, pada pencapaian akselerasi dari 0-100 km/jam ternyata motor listrik ini bisa mengungguli moge 1000cc. Hmmmm, torsi instan memang ngeri, Bro 😉 . Tapi pada ujung-ujungnya moge pasti akan menyalipnya pada trek panjang. Kita bisa menganggapnya mampu mengimbangi lah ya.
Permasalahan Motor Listrik Energica Ego

Meskipun spek dan performanya sangat superior, Energica Ego ini tetaplah sebuah motor listrik. Permasalahan dan kekurangan yang ada padanya tidak berbeda jauh dengan motor listrik pada umumnya.
Tenaga Berkurang Seiring Berkurangnya Baterai
Berbeda dengan motor bensin yang semakin berkurang bahan bakarnya, maka performanya akan semakin baik. Tentunya bobot yang semakin berkurang menyebabkan hal ini. Pada motor listrik justru sebaliknya, Bro.

Sama lah ya dengan perangkat elektronik lainnya. Motor listrik akan berkurang tenaganya seiring berkurangnya isi kapasitas baterai. Pada Energica Ego pengurangannya bisa digambarkan sebagai berikut:
- 100% baterai = tenaga 145 HP
- 80% baterai = tenaga 123,4 HP
- 50% baterai = tenaga 104,6 HP
- 20% baterai = tenaga 84,5 HP
Suara Terlalu Senyap
Kondisi jalanan di Indonesia sangat berbeda dengan Eropa. Di sini jalanan padat, juga banyak makhluk (manusia, hewan) yang menyebrang sembarangan. Seharusnya, semakin cepat motor suaranya wajib semakin bising agar aware.
Karena pandangan mata itu terbatas, suara knalpot membantu pengendara lain mengetahui posisi kita. Energica Ego kecepatan maksimum 240 km/jam di jalanan Indonesia tapi minim suara? Wah, itu sih bahaya banget, Bro :roll:.
Torsi Terlalu Menjambak
Mengendarai motor itu bukan hanya tarik gas untuk melaju saja. Memang benar kalian akan mendapatkan torsi maksimal motor listrik (termasuk Energica Ego) dari awal pelintir membuka grip gas.
Motor langsung nyentak dan seperti loncat. Kalo tidak siap, boncenger bisa terpental dan terjungkal ke belakang. Pada balapan hal ini sangat bagus, tapi untuk harian di kemacetan? Tentunya motor bensin yang linear lebih nyaman dikendalikan.
Kontrol Pengereman
Untuk mengurangi percepatan dari kecepatan tinggi pastinya membutuhkan rem. Pada motor manual (bensin) memiliki satu rem tambahan selain rem depan dan belakang, kita menyebutnya engine brake.
Pada Energica Ego, kalian harus sedikit pelintir gas sambil menekan tuas rem depan dan belakang untuk memancing regeneratif brake yang mirip engine brake. Untungnya, Energica Ego masih mending karena tombol engine brake dari mekanisme motornya juga membantu.
Infrastruktur Pendukung
Calon pembeli wajib mempertimbangkan infrastruktur pendukung yang masih minim sebelum membeli motor listrik di Indonesia. Setidaknya untuk saat ini, kita perkirakan fasilitas fast charging untuk motor sport dengan soket khusus belum memadai di semua daerah.







