Lineup keluarga Honda CBR atau sering kita kenal sebagai Clan CBR Family adalah jajaran sportbike andalan dari pabrikan sayap mengepak asal Jepang, Honda Motor. Nama besar CBR ini menandakan bahwa motor tersebut telah berbekal fitur dan spesifikasi mumpuni untuk mendukung performa tinggi dan kecepatan berlari di aspal.
Nah, kalau kita melihat sejarahnya, nama besar CBR bukan sesuatu yang baru muncul ke permukaan. Faktanya, konsep ini sudah ada sejak awal tahun 1970-an. Motor yang menjadi cikal bakal (embrio) dari semua seri CB adalah Honda CB50 yang lahir pada tahun 1971.
Menariknya, motor 4 tak legendaris dari Honda ini mempunyai arti “City Bike” (meskipun bukan pernyataan resmi tertulis dari Honda). Seiring berjalannya waktu, Honda menciptakan konsep pengembangan dari CB dengan menambahkan huruf “R” yang artinya “Racer” (CBR = City Bike Racer). Jadi, DNA balap memang sudah mengalir deras sejak awal.
Kemudian, tepat pada tahun 1983, lahirlah CBR 400 SF, CBR 400 R, dan CBR 400 RR. Sportbike ini merupakan sesepuh dari semua CBR yang eksis hingga saat ini yang berbekal mesin 4 tak 4 silinder segaris. Pasalnya, suaranya yang merdu dan performanya yang gahar menjadi standar baru pada masanya.
Sama seperti sportbike andalan pabrikan lainnya, Honda CBR juga banyak mengalami evolusi konsep. Lantas, mulai tahun 2000-an ke atas, Honda mulai mempersempit lini produknya dari yang sebelumnya beraneka ragam menjadi lebih sederhana dan terfokus.
Salah satunya adalah pembagian keluarga CBR menjadi dua karakter utama, yaitu CBR-R dan CBR-RR. Agar Sobat tidak bingung membedakan keduanya, Admin sudah siapkan tabel perbandingan singkatnya di bawah ini:
| Karakteristik | Seri CBR-R (Sport Touring) | Seri CBR-RR (Race Replica) |
|---|---|---|
| Konsep Utama | Keseimbangan Performa & Kenyamanan | Performa Murni & Kecepatan (Track Oriented) |
| Posisi Berkendara | Agak Tegak (Upper Yoke), Nyaman Harian | Menunduk (Under Yoke), Aerodinamis |
| Peruntukan | Harian, Touring, Pemula | Balapan, Track Day, Hobiis |
| Contoh Model | CBR150R, CBR500R, CBR650R | CBR250RR, CBR600RR, CBR1000RR-R |
Lineup Keluarga Honda CBR R

Seri ini mengusung konsep perpaduan antara kecepatan dan kenyamanan (Sport Touring). Meskipun masuk dalam kategori sportbike full fairing, ternyata CBR-R masih memberikan ergonomi dan kenyamanan berkendara yang cukup baik untuk penggunaan harian maupun perjalanan jauh.
Jika Sobat perhatikan bentuk desainnya, motor yang masuk dalam lineup keluarga Honda CBR R ini sangat menyesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Salah satunya terlihat pada stang kemudi. Meskipun tetap menggunakan stang jepit, namun jenisnya adalah upper yoke (posisi stang di atas segitiga). Artinya, posisi riding tidak akan terlalu menunduk, sehingga Sobat tidak akan cepat merasa pegal dan lelah.
Pada fitur dan performa keseluruhan, CBR-R ini cenderung lebih “sopan” dan tidak terlalu galak untuk setiap kelasnya. Tapi jangan sampai Sobat lupa atau amnesia, karena motor ini tetap berada pada kasta jenis motor sportbike. Walaupun tenaganya sedikit di bawah seri RR, bukan berarti motor ini bisa mudah dikalahkan oleh matic atau naked bike di jalanan.
Honda CBR125R

Honda CBR125R adalah anggota keluarga CBR-R yang paling bungsu alias terkecil. Awalnya, Honda mulai memperkenalkan motor ini pada tahun 2004. Pada debut perdananya, desain motor ini menyerupai CBR600F4i dan masih mengandalkan karburator untuk sistem pengabut bahan bakarnya.

Selanjutnya, generasi kedua muncul di tahun 2007 dengan perubahan total pada tampilannya yang menyerupai CBR600RR. Pada generasi ini, mesin berevolusi menjadi sistem injeksi PGM-FI yang beroperasi berdampingan dengan IACV (Idle Air Control Valve) serta sensor oksigen HECS3 untuk memenuhi standar emisi EURO3.
Tak berhenti di situ, pada generasi ketiga di tahun 2011, tampilannya berubah lagi mirip dengan CBR250R 2011 yang terinspirasi dari sports tourer Honda VFR1200F. Berikut spesifikasi Honda CBR125R:
- 124.7 cc, 1 silinder, SOHC 2 valve
- Bore x Stroke : 58,0 × 47,2 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 11,0 : 1
- Power : 13,4 HP @ 10.000 rpm
- Torsi : 10,4 Nm @ 8.250 rpm
- 137 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 16,1 kg / 1 Hp.
Honda CBR150R

Pada generasi pertamanya, Honda Thailand memproduksi motor ini pada tahun 2002 dan masuk ke Indonesia secara CBU (utuh). Sobat pasti ingat, pada generasi perdana ini CBR150R masih menggunakan sistem karburator dan bodinya sangat ramping.
Lalu, generasi kedua lahir pada tahun 2010 dengan desain mirip CBR250R 2011, yang mengadopsi gaya VFR1200F, seirama dengan CBR125R yang satu angkatan. Lampu depannya tunggal berbentuk seperti celana dalam (single keen).
Kemudian, pada generasi ketiga tahun 2014, Honda memperbarui CBR150R dengan desain bodi yang sama dengan CBR300R, terinspirasi dari CBR1000RR 2012 (dual keen). Uniknya, pembaruan ini mereka terapkan khusus untuk pasar Indonesia, sementara pasar lain masih mempertahankan desain lama.
Selang dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2016, lahirlah generasi keempat. Honda memperkenalkan versi CBR150R yang berubah secara keseluruhan (All New). Desainnya terinspirasi dari CBR500R 2016 yang lebih tajam. Versi ini juga memiliki konfigurasi diameter x langkah piston mesin baru menjadi near square, berbeda dengan pendahulunya yang overbore.

Akhirnya, CBR150R generasi kelima rilis pada awal 2021. Pada generasi ini, Honda sama sekali tidak melakukan perombakan pada sektor mesinnya. Namun, tampilan desainnya benar-benar berubah menjadi mirip sang kakak, CBR250RR. Selain itu, suspensi depan berubah menjadi USD (Upside Down) SFF-BP. Berikut spesifikasi CBR150R:
- 149.16 cc, 1 silinder, DOHC 4 valve
- Bore x Stroke : 57,3 x 57,8 mm (near square)
- Rasio kompresi : 11,3 : 1
- Power : 16,9 HP @ 9.000 rpm
- Torsi : 14,4 Nm @ 7.000 rpm
- 137 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 12,76 kg / 1 Hp.
Honda CBR250R

Honda CBR250R pertama kali mengaspal di Indonesia tahun 2011 sebagai penantang serius Kawasaki Ninja 250R. Motor ini pada generasi perdananya datang secara CBU dari Thailand. Motor bermesin satu silinder yang sering mendapat julukan “CBR Sempak” ini memiliki desain perpaduan VFR1200F dan CBR1000RR Fireblade.
Selanjutnya, generasi kedua motor ini meluncur pada bulan Mei 2014, menampilkan perombakan pada wujudnya. Berbeda dari generasi sebelumnya yang hanya memiliki satu headlamp, generasi kedua ini menggunakan dua lampu utama (dual keen eyes). Tampilan secara keseluruhan terlihat jauh lebih sporty, meski performa mesinnya tidak berubah signifikan.

Secara fitur, CBR250R versi ini sudah dilengkapi sistem pengereman ABS (Anti-Lock Braking System). Selain itu, Honda membekalinya dengan sistem suspensi Pro-Link yang dapat kita sesuaikan tingkat kekerasannya. Berikut spesifikasi Honda CBR250R:
- 249.67 cc, 1 silinder, DOHC 4 valve
- Bore x Stroke : 76,0 x 55,0 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 10,7 : 1
- Power : 28,2 HP @ 9.000 rpm
- Torsi : 23 Nm @ 7.500 rpm
- 143 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 7,85 kg / 1 hp
Honda CBR300R

Motor ini lahir pada tahun 2014 bersamaan dengan peralihan CBR250R dari generasi 1 ke generasi 2. Tidak berbeda pada umumnya dengan strategi motor Jepang lainnya, Honda CBR300R sejatinya adalah versi bore-up dari CBR250R yang ditujukan khusus untuk pasar Eropa dan Amerika.

Mulai dari bentuk desain tampilan hingga fitur umumnya sama persis. Namun, hal yang membedakannya hanyalah besar kubikasi mesinnya (akibat langkah piston yang lebih panjang) serta bobotnya yang sedikit lebih berat. Berikut spesifikasi Honda CBR300R:
- 286 cc, 1 silinder, DOHC 4 valve
- Bore x Stroke : 76.0 × 63.0 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 10,7 : 1
- Power : 30,4 HP @ 8.500 rpm
- Torsi : 27.1 Nm @ 7.250 rpm
- 162 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 7,97 kg / 1 hp.
Honda CBR400R

Di kelas 400cc, Honda mempunyai jagoan bernama CBR400R. Motor yang bermesin parallel twin (2 silinder) ini Honda jual khusus untuk pasar Jepang (JDM / Japan Domestic Market). Dengan kubikasi mesin tepatnya 399cc, CBR400R mampu menghasilkan tenaga yang cukup nendang, yakni sebesar 46 HP.

Jika kita lihat bentuk desainnya, motor ini sangat mirip jika kita sandingkan dengan CBR500R. Hal ini wajar karena ia memang hanya versi penurunan kapasitas mesin dari versi Eropa-nya demi regulasi SIM di Jepang. Motor pesaing langsung Ninja 400 ini sudah berbekal shock depan USD SFF-BP. Transmisinya sudah mengadopsi assist and slipper clutch. Berikut spesifikasinya:
- 399 cc, 2 silinder, DOHC 8 valve
- Bore x Stroke : 67,0 × 56,6 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 11,0 : 1
- Power : 45,6 HP @ 9.000 rpm
- Torsi : 38 Nm @ 7.500 rpm
- 192 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 6,02 kg / 1 hp.
Honda CBR500R

Mempunyai desain dan tampilan identik dengan versi JDM-nya (CBR400R), Honda CBR500R hadir dengan kubikasi mesin yang lebih besar, tepatnya 471 cc. Dengan begitu, besaran tenaga yang mesin hasilkan pastinya meningkat menjadi 35 KW (46,9 HP).

Seperti halnya versi 400cc, Honda CBR500R ini sudah mendapat pembaruan sejak tahun 2022. Kaki-kaki depan semakin kekar dengan penggunaan USD SFF-BP dari Showa berukuran 41mm. Fitur-fitur terbaru pun hadir seiring dan seirama dengan CBR400R. Berikut spesifikasi CBR500R:
- 471 cc, 2 silinder, DOHC 8 valve
- Bore x Stroke : 67,0 × 66,8 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 11,0 : 1
- Power : 46,9 HP @ 8.600 rpm
- Torsi : 43 Nm @ 6.500 rpm
- 192 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 5,85 kg / 1 hp.
Honda CBR650R

Honda CBR650R adalah motor dengan kubikasi terbesar dari klan CBR-R saat ini. Motor generasi terbaru 650cc dari Honda ini mempunyai desain yang agresif dan sporty, menggantikan seri CBR650F yang lebih kalem. Meskipun begitu, ia tetap tidak melenceng dari konsep Single R yang menawarkan sisi kenyamanan berkendara.

Berbeda jika kita bandingkan dengan CBR-R lainnya atau CBR650F generasi sebelumnya, stang kemudi dari New CBR650R ini menggunakan model underyoke (di bawah segitiga). Namun, posisi berkendaranya tidak terlalu menunduk ekstrem, sehingga motor ini masih sangat layak Sobat gunakan untuk perjalanan jauh alias touring. Berikut spesifikasinya:
- 649 cc, 4 silinder, DOHC 16 valve
- Bore x Stroke : 67,0 × 46,0 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 11,6 : 1
- Power : 93,9 HP @ 12.000 rpm
- Torsi : 63 Nm @ 9.500 rpm
- 208 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 3,11 kg / 1 hp.
Lineup Keluarga Honda CBR RR

Berbeda 180 derajat dengan saudara-saudaranya di seri CBR-R, Clan RR (Double R) Honda ciptakan murni untuk performa di atas rata-rata. Semua fitur dari ujung kepala sampai ekornya benar-benar mereka rancang untuk mencapai kecepatan tinggi dan akselerasi yang sempurna di lintasan balap (Race Replica).
Pasalnya, semua teknologi yang ada padanya benar-benar merupakan yang terbaik untuk setiap kelasnya. Tanpa ampun, Honda melakukan development “all-out” pada lineup keluarga Honda CBR RR ini demi mendominasi sirkuit.
Pada stang kemudinya, seri ini menggunakan stang jepit underyoke murni yang posisinya dijepitkan pada as shock (halu-halu) di bawah segitiga atas. Dengan begitu, rider akan dipaksa menunduk (racy position) untuk membelah angin. Jadi, pada klan RR ini tidak ada toleransi untuk kenyamanan, melainkan fokus mutlak untuk berlari dan berlari.
Honda CBR250RR

Julukan “Baby RR” pada Honda CBR250RR menegaskan bahwa motor ini adalah anggota terkecil namun paling ganas di kelas 250cc dari klan CBR-RR. Motor ini lahir pada tahun 2016 untuk mengganjal dominasi Yamaha YZF R25 dan Kawasaki Ninja 250 sebagai yang terkencang di kelas 250cc 2 silinder saat itu.

Generasi terbaru dari CBR250RR (kode project K64N) hadir dengan pembaruan signifikan pada mesin. Keberadaannya semakin mempertegas statusnya sebagai motor 250cc 2 silinder terkencang yang belum terpatahkan oleh pesaingnya hingga saat ini. Memiliki desain paling bengis di kelasnya, motor ini berbekal spesifikasi:
- 249.7 cc, 2 silinder, DOHC 8 valve
- Bore x Stroke : 62,0 x 41,4 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 12,5 : 1
- Power : 41,4 HP @ 13.000 rpm (Varian SP/SP QS)
- Torsi : 25 Nm @ 11.000 rpm
- 168 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 6,01 kg / 1 hp.
Honda CBR600RR

Lineup kedua dari klan CBR-RR adalah Honda CBR600RR. Tampilan motor super sportbike di kelas 600cc ini terinspirasi langsung dari motor MotoGP Honda, yaitu RC213V. Hal ini terlihat jelas pada penggunaan winglet di bagian wajahnya. Tentu saja part ini bukan sekadar pemanis, melainkan secara aktif memberikan downforce saat motor berlari kencang dan berakselerasi. Selain itu, fitur ini membantu memberikan stabilitas saat melakukan pengereman keras dan menaklukkan tikungan.

Sebagai motor flagship di kelas 600cc, CBR600RR dibekali fitur dan part terbaik yang sesuai, misalnya shock depan USD SFF-BP 41 mm. Untuk sistem pengereman, tentunya sudah ABS dengan teknologi canggih. Motor ini berbekal double disc brake 310 mm dengan kaliper empat piston di bagian depan. Berikut spesifikasinya:
- 599 cc, 4 silinder, DOHC 16 valve
- Bore x Stroke : 67,0 x 42,5 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 12,2 : 1
- Power : 108,6 HP @ 14.000 rpm
- Torsi : 64 Nm @ 11.500 rpm
- 194 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 2,55 kg / 1 hp.
Honda CBR1000RR-R Fireblade

Motor yang menjadi biangnya CBR-RR ini menduduki tahta tertinggi di kelas 1000cc. Honda CBR1000RR-R Fireblade mulai dikenalkan Honda di EICMA (ajang pameran motor bergengsi di Italia). Saat itu, mereka mengklaim bahwa mesin motor ini adalah mesin terkuat yang bisa Honda ciptakan untuk motor produksi massal 1000cc.

Sebagai pabrikan global terbesar, Honda benar-benar unjuk gigi di sini. Hingga saat ini, CBR1000RR-R adalah salah satu motor terkuat pada sektor mesin dan power to weight ratio-nya (PWR) jika kita bandingkan dengan motor Jepang lainnya. Sesuai namanya “Fireblade” atau golok api, performanya benar-benar panas! Motor yang sangat terinspirasi dari RC213V ini memiliki spesifikasi monster:
- 999,9 cc, 4 silinder, DOHC 16 valve
- Bore x Stroke : 81,0 x 48,5 mm (overbore)
- Rasio kompresi : 13,4 : 1
- Power : 214,6 HP @ 14.500 rpm
- Torsi : 112 Nm @ 12.500 rpm
- 201 kg, Sport Full Fairing
- PWR score : 1,33 kg / 1 hp.
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai lineup keluarga Honda CBR yang melegenda. Dari sejarah panjangnya, kita bisa melihat bahwa Honda sangat serius memisahkan karakter antara seri R (Sport Touring) yang nyaman untuk harian dan seri RR (Race Replica) yang buas untuk sirkuit. Jadi, mau pilih yang mana, Bro? Sesuaikan dengan kebutuhan dan nyali Sobat, ya!







