Beranda Tips & Trick 4 Penyebab Utama Penyebab Kecelakaan Motor: Dari Human Error Hingga Alam

4 Penyebab Utama Penyebab Kecelakaan Motor: Dari Human Error Hingga Alam

669
0
4 faktor penyebab kecelakaan motor

Banyak sekali penyebab kecelakaan yang mengancam keselamatan lalu lintas dan pengguna jalan, termasuk kita sebagai pengendara motor. Oleh karena itu, bagi Sobat para rider wajib banget mengetahui apa saja faktor pemicunya. Pasalnya, jika musibah ini terjadi, pastinya akan berdampak pada kerugian yang tidak sedikit. Paling ringan bodi motor lecet-lecet dan baret, tapi parahnya bisa sampai kehilangan nyawa. Amit-amit, jangan sampai itu terjadi pada kita ya, Bro!

Nah, secara garis besar, kita bisa membagi penyebab terjadinya kecelakaan menjadi 4 kategori utama. Mulai dari faktor pengendara, faktor kendaraan, pengguna jalan lain, hingga faktor di luar kendali alias fenomena alam. Keempatnya terkadang saling berkaitan dan berhubungan erat. Dengan memahaminya, Admin yakin Sobat akan lebih siap dalam mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.

Agar lebih mudah memahaminya, Admin sudah merangkum poin-poin utamanya dalam tabel berikut ini:

Kategori Faktor Contoh Penyebab Utama
1. Faktor Manusia (Human Error) Mengantuk, tidak fokus, ugal-ugalan, melanggar aturan.
2. Faktor Kendaraan Rem blong, ban botak, lampu mati, modifikasi ekstrem.
3. Pengguna Jalan Lain Orang menyeberang sembarangan, kendaraan besar (blind spot).
4. Faktor Alam & Lingkungan Hujan, banjir, pohon tumbang, jalan rusak/licin.

1. Faktor Manusia (Pengendara) Sebagai Penyebab Kecelakaan

manusia sebagai faktor menyebab kecalakaan motor

Namanya manusia memang tidak pernah luput dari kesalahan, tapi bukan berarti pernyataan seperti ini wajar untuk kita maklumi di jalan raya. Faktanya, pengendara itu sendiri menjadi penyebab kecelakaan yang terbanyak dan paling umum terjadi (Human Error).

Masalah Konsentrasi dan Stamina

Berkendara di jalan raya mewajibkan kita memusatkan perhatian penuh. Tidak ada pembenaran jika wujud fisik Sobat sedang mengendarai motor, akan tetapi otak dan pikiran malah traveling entah ke mana.

Selain pikiran yang mengganggu konsentrasi, stamina yang drop juga sangat berpengaruh. Otak dan bagian tubuh lainnya harus dalam performa terbaik untuk berkoordinasi agar mendapatkan fokus secara penuh. Beberapa hal yang bisa memecah konsentrasi dan stamina antara lain:

  • Mengantuk dan kurang tidur (Microsleep).
  • Kelelahan fisik (tubuh lemas).
  • Gangguan kesehatan mata dan penglihatan.
  • Kondisi badan sedang sakit.
  • Mendengarkan musik terlalu keras pakai earphone.
  • Menggunakan handphone sambil berkendara.
  • Masalah suasana hati (galau) dan banyak pikiran.

Untuk mengatasi masalah ini, Sobat wajib istirahat dan tidur cukup di malam hari. Jika merasa kelelahan beraktivitas di kantor, usahakan istirahat sejenak dan ngopi dulu sebelum menempuh perjalanan pulang. Jangan memaksa berkendara jika tubuh terasa tidak fit, dan simpan dulu HP-nya.

Masalah Pengalaman dan Jam Terbang

Sepeda motor memang bukan kendaraan yang sulit untuk kita pelajari. Apalagi saat ini jenis motor transmisi otomatis (matic) populasinya sangat menjamur. Siapapun akan cepat bisa mengemudikannya. Tidak mengherankan jika banyak “bocil” baru bisa bawa motor langsung gaspol “kaya kesetanan” yang pada akhirnya berujung celaka.

Meskipun mudah, tapi ada teknik tertentu yang menuntut jam terbang pengendaranya. Misalnya:

  • Pada kondisi jalanan basah, pemula seringkali tetap ngebut karena tidak bisa merasakan hilangnya traksi ban. Rider berpengalaman pasti akan melambat.
  • Tidak mempedulikan kerikil di tikungan. Kecepatan tidak dikurangi dari kejauhan. Hasilnya sudah pasti bisa kita tebak: tergelincir (low side).
  • Melakukan pengereman mendadak (keras) tanpa tahu tekniknya (panic braking), apalagi motornya belum ABS.
  • Menarik gas dalam-dalam di tanjakan yang mengakibatkan motor wheelie dan salto.
  • Berbelok dan putar arah tanpa melihat spion dan situasi belakang.
  • Salah perkiraan (miscalculation) ketika menyalip kendaraan lain.

Kebut-kebutan Tanpa Aturan

Bagaimanapun juga, jalanan umum bukan sirkuit untuk ajang kebut-kebutan. Sesekali tarik gas dalam-dalam tidak masalah selama kondisi jalanan kondusif, sepi, dan aman. Itupun harus pada rentang kecepatan yang wajar.

Banyak hal tak terduga bisa terjadi. Misalnya tiba-tiba ada bola menggelinding ke jalan, anak kecil menyeberang, atau layangan putus yang menghalangi jalan. Kita akan sulit menghindari hal-hal tersebut pada kecepatan tinggi.

Ketidaktaatan Pada Aturan dan Rambu Lalu Lintas

Ingat Bro, peraturan bukan untuk kita langgar. Aturan tercipta demi ketertiban umum dan keselamatan nyawa kita sendiri. Semua berjalan teratur pada jalur yang seharusnya agar tidak terjadi tabrakan. Sayangnya, masih banyak pengendara yang masa bodoh dengan marka jalan dan akhirnya mencelakai diri sendiri.

Sifat Tidak Sabaran

Ketidaksabaran yang berujung maut sudah terjadi berulang kali. Contoh paling sering ada di perempatan lampu merah. Meskipun lampu lalu lintas sudah hijau, bukan berarti Sobat bisa langsung menggeber gas sekencang-kencangnya tanpa lihat kanan-kiri.

Memang benar lampu hijau adalah hak kita untuk berjalan. Tapi di sana ada banyak kemungkinan. Salah satunya ada kendaraan bandel yang menerobos lampu merah dari arah lain. Kalau sudah celaka, pembenaran “lampu sedang hijau” tidak akan mengembalikan nyawa.

Tidak Hafal Jalan dan Medan

Rider pasti akan lebih menguasai jalanan yang mereka hafal atau yang biasa mereka lalui tiap hari. Kita tahu persis sudut kemiringan tikungan, posisi turunan, tanjakan, bahkan letak lubang di jalan.

Hal ini berbeda drastis jika Sobat melalui jalan baru yang belum pernah terlewati sebelumnya. Maka, sebaiknya jalankan motor dengan kecepatan wajar dan ekstra waspada pada kondisi ini.

2. Faktor Kendaraan Sebagai Penyebab Kecelakaan

motor rem blong tidak berfungsi

Selain manusianya, tentu saja tunggangannya bisa menjadi penyebab kecelakaan. Alat yang seharusnya mempermudah mobilitas malah jadi mesin pembunuh. Nyatanya, motor tidak bisa mencelakai pengendaranya begitu saja tanpa sebab. Ada beberapa faktor teknis yang mempengaruhinya.

Motor Tidak Dirawat (Malas Servis)

Banyak dari pemilik motor yang malas merawat tunggangannya. Padahal, kendaraan itu pengganti kaki kita. Jika tidak kita rawat, jangan berharap ia bisa berfungsi dengan baik dan aman.

Banyak sekali kecelakaan yang berawal dari hal sepele, misalnya jarang servis. Padahal servis rutin akan mendeteksi kelayakan motor, seperti:

  • Mendeteksi rem blong karena kampas habis atau minyak rem masuk angin.
  • Mencegah mesin jebol/macet mendadak dengan ganti oli rutin.
  • Mendeteksi rantai mau putus atau gear yang sudah tajam.
  • Mengecek tekanan angin ban yang sangat berpengaruh terhadap traksi.
  • Mendeteksi ban kadaluarsa yang sudah keras dan licin.
  • Mengecek komstir oblak yang bikin setang goyang.

Jenis Motor dan Kestabilannya

Tidak semua jenis motor pabrikan ciptakan untuk berlari di kecepatan tinggi. Hanya motor berjenis sportbike full fairing yang memang sudah teruji memiliki aerodinamika untuk kecepatan tinggi.

Berbeda halnya dengan matic kecil. Meskipun terlihat mudah, sebenarnya matic sangat sulit kita kendalikan pada kecepatan tinggi (top speed). Terutama saat harus bermanuver dadakan. Motor sport punya bantuan engine brake yang kuat, sedangkan matic seringkali “nyelonong” (free wheeling) saat gas kita tutup.

Kelengkapan Fitur Keamanan

Ada harga ada rupa. Sebaiknya Sobat membeli motor yang sudah menyematkan fitur-fitur keamanan berkendara. Fitur ini memang tidak menjamin 100% selamat, tapi setidaknya meminimalisir risiko fatal.

Misalnya sistem rem ABS yang mencegah roda terkunci saat pengereman panik (panic braking). Tanpa ABS, pengereman keras bisa bikin roda terkunci dan motor tergelincir liar. Selain itu, fitur Traction Control juga sangat membantu mencegah ban belakang selip di jalanan basah atau berpasir.

Masalah Lampu dan Penerangan

Lampu adalah alat komunikasi antar kendaraan. Masalah pada lampu seringkali disepelekan, padahal dampaknya fatal:

  • Tidak ada lampu utama (mati) sangat berbahaya di malam hari.
  • Lampu sein mati bikin pengendara lain kaget saat kita belok.
  • Lampu rem mati membuat risiko ditabrak dari belakang meningkat drastis.
  • Lampu tembak (high beam) yang menyilaukan bisa butakan mata pengemudi lawan arah.
  • Menggunakan mika lampu belakang bening/putih yang menyilaukan orang di belakang.

Kelebihan Beban dan Modifikasi Asal-asalan

Motor punya batas beban (Load Index). Membawa muatan berlebih (Overload) bisa bikin rangka patah, ban meledak, dan pengereman tidak pakem. Selain itu, penggunaan part aksesoris abal-abal yang cuma menang tampang tapi kualitasnya buruk juga bisa jadi bumerang bagi keselamatan Sobat.

3. Faktor Manusia dan Pengguna Jalan Lain Sebagai Penyebab Kecelakaan

polisi tidur penyebab kecelakaan motor

Kita bisa mengendalikan diri sendiri, tapi sulit untuk mengendalikan orang lain. Terkadang, kita sudah hati-hati, eh malah orang lain yang ceroboh dan bikin kita celaka.

Jalan Sengaja Disiram & Polisi Tidur

Kesengajaan warga menyiram jalanan aspal bisa membahayakan pengguna motor, terutama yang pakai jenis ban keras (hard compound) karena jadi licin. Selain itu, keberadaan polisi tidur yang tidak sesuai aturan (terlalu tinggi atau terlalu banyak) sering bikin motor hilang keseimbangan atau merusak komponen komstir.

Menyebrang Sembarangan

Pejalan kaki atau hewan yang menyeberang tiba-tiba tanpa melihat kanan-kiri sering jadi mimpi buruk bikers. Apalagi kalau motor Sobat pakai knalpot senyap (motor listrik), mereka makin tidak sadar akan kehadiran kita.

Kendaraan Besar (Blind Spot)

Kendaraan besar seperti truk, bus, mobil box, hingga blind van memiliki area buta (blind spot) yang luas. Terhalangnya pandangan membuat kita tidak tahu situasi di depan mereka. Jangan sekali-kali menyalip kendaraan besar jika pandangan ke depan belum 100% aman (clear).

Kendaraan Tradisional

Perbedaan kecepatan (speed gap) yang ekstrem antara motor dan kendaraan tradisional (delman, becak, sepeda) di jalan raya bisa memicu tabrakan beruntun. Terutama di jalanan yang minim penerangan.

4. Faktor Fenomena Alam Sebagai Penyebab Kecelakaan

pohon tumbang dijalanan sering menjadi penyebab crash

Terakhir, alam punya caranya sendiri. Cuaca ekstrem menjadi faktor eksternal yang paling sulit kita prediksi dan kendalikan.

Hujan dan Banjir

Air adalah musuh cengkeraman ban. Hujan bikin aspal licin (aquaplaning). Selain itu, banjir bisa menutupi lubang jalan yang menganga. Kalau Sobat nekat menerobos genangan tanpa tahu kontur jalan di bawahnya, risiko terperosok sangat besar.

Pohon Tumbang dan Longsor

Angin kencang bisa merobohkan baliho atau pohon tua di pinggir jalan. Kasus pengendara tertimpa pohon tumbang bukan hal baru. Selain itu, tanah longsor di area pegunungan juga membawa material lumpur yang sangat licin bagi roda dua.

Benda Asing di Jalan

Batu, kerikil, tumpahan oli, atau sampah botol plastik di tengah jalan bisa berakibat fatal. Jika ban depan menggilas botol plastik atau batu bulat saat menikung, motor akan langsung kehilangan keseimbangan dan crash.

Jadi, itulah ulasan lengkap mengenai berbagai penyebab kecelakaan yang wajib Sobat waspadai. Intinya, keselamatan di jalan adalah kombinasi dari kesiapan diri (skill & fisik), kondisi motor yang prima, serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Tetap waspada, kurangi emosi, dan ingat keluarga menunggu di rumah. Keep safety riding, Bro!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini