Buat kamu yang tumbuh di era 90-an hingga 2000-an awal, nama Honda Tiger pasti membangkitkan sebuah kenangan manis. Bukan sekadar motor, ia adalah simbol status, kejantanan, dan hasrat berpetualang yang tak terbatas. Inilah motor yang membuat banyak mata melirik di jalanan, dengan suaranya yang khas dan posturnya yang gagah. Exmotoride kali ini akan mengajak kamu bernostalgia, menelusuri kembali jejak sang macan dalam artikel lengkap tentang sejarah Honda Tiger.
Perjalanan panjang motor ini di aspal Indonesia bukan cerita singkat. Ia adalah saksi bisu ribuan kilometer perjalanan para peturing, teman setia di kala macet perkotaan, hingga kanvas modifikasi tanpa batas bagi para kreator. Mari kita bedah bersama, babak demi babak, kisah si motor touring legendaris yang hingga kini masih punya tempat spesial di hati para penggemarnya.
Akar Sang Legenda: Kelahiran Honda Tiger dari Rahim GL-Series

Setiap legenda punya awal. Begitu pula dengan Honda Tiger. Kemunculannya bukan terjadi tiba-tiba, melainkan sebuah evolusi terencana dari lini sport touring Honda yang sudah lebih dulu mengakar di Indonesia. Inilah titik awal dari sebuah ikon.
DNA Petarung dari Honda GL Pro
Sebelum Tiger mengaum, Honda punya jagoan di kelas motor sport batangan, yaitu Honda GL-Pro. Motor ini dikenal tangguh, bandel, dan punya basis mesin yang sangat potensial. Sadar akan kebutuhan pasar yang menginginkan motor dengan kapasitas lebih besar, performa lebih tinggi, dan tampilan yang lebih gagah, Honda pun mengembangkan platform GL menjadi sesuatu yang benar-benar baru. DNA keandalan dari GL Pro inilah yang menjadi fondasi utama dalam perancangan sang suksesor, Honda Tiger.
Debut Generasi Pertama: Tiger 2000 Super Cruiser (GL-200)
Akhirnya, sang macan pun lahir. Dengan nama lengkap Honda Tiger 2000 dan kode produksi GL-200, motor ini langsung menetapkan standar baru di kelas motor sport 200cc. Mengusung konsep “Super Cruiser”, ia menawarkan segalanya: performa, kenyamanan untuk jarak jauh, dan desain yang gagah. Tangki bahan bakarnya yang besar atau “gambot” menjadi salah satu ciri khas utamanya, menegaskan identitasnya sebagai motor penjelajah sejati. Kehadirannya menjadi jawaban bagi mereka yang mendambakan motor lokal dengan cita rasa moge (motor gede).
Evolusi Sang Macan: Transformasi dari Masa ke Masa

Perjalanan Honda Tiger tidak berhenti di satu titik. Selama dua dekade masa baktinya, ia terus berevolusi untuk menyesuaikan diri dengan zaman dan selera pasar. Setiap generasi membawa penyegaran yang membuatnya tetap relevan dan dicintai.
Generasi Awal (Gen 1) dan Penyegaran Minor (1993 – 2006)

Fase awal Honda Tiger 2000 bisa dibilang cukup panjang. Selama beberapa tahun pertama, perubahan yang terjadi lebih bersifat kosmetik dan fungsional minor. Misalnya, pembaruan warna dan striping, perubahan desain lampu belakang, hingga penambahan komponen kecil. Meski begitu, basis mesin dan sasisnya tetap dipertahankan karena sudah terbukti sangat andal dan disukai konsumen.
- Super Cruiser (1993-2002): Merupakan debut Honda Tiger dengan kode produksi GL-200. Kemunculannya menghebohkan pasar dengan mesin 200cc yang terbilang besar pada masanya. Ciri khasnya adalah lampu depan bulat, behel belakang terpisah, dan logo “Tiger 2000” yang masih menggunakan stiker (kemudian diganti emblem logam pada 1997). Awalnya hanya tersedia dengan velg jari-jari, pilihan velg palang enam bermerek Enkei mulai diperkenalkan pada tahun 1998.
- New Super Cruiser (2002-2006): Memasuki era milenium baru, Honda memberikan penyegaran signifikan pada Tiger 2000. Generasi yang dikenal sebagai “New Super Cruiser” ini tampil dengan beberapa ubahan visual yang mencolok. Desain lampu depan menjadi lebih modern, ditambah reflektor “diamond cut” yang membuatnya lebih terang. Selain itu, panel bodi di samping tangki dan bagian belakang juga mendapat sentuhan baru yang membuatnya terlihat lebih berisi dan kokoh. Perubahan ini sukses menjaga popularitas Tiger di tengah gempuran motor-motor baru. Kode produksi untuk model ini adalah GL-200S. Dan di generasi facelift ini Honda mulai menyematkan teknologi Secondary Air Supply System (SASS) untuk mengurangi emisi gas buang.
Generasi Kedua: Honda Tiger Revolution Cruiser (2006-2008)

Generasi ini menandai perubahan total pada desain Honda Tiger dan sering disebut sebagai “Tiger Revo” atau “Tirev”. Beberapa pembaruan signifikan antara lain:
- Desain tangki baru yang lebih modern dengan shroud (sayap) besar.
- Lampu belakang yang lebih futuristik.
- Sistem peredam kejut dan knalpot baru yang dilengkapi pelindung panas.
- Penyempurnaan teknologi Secondary Air Supply System (SASS) untuk mengurangi emisi gas buang.
- Kode produksi untuk generasi ini adalah GL-200D (velg jari-jari) dan GL-200R (velg racing)
Puncak Evolusi (gen 3): Honda Tiger New Revo, Si ‘Picek’ yang Ikonik (2008-2010)

Inilah puncak dari evolusi sang macan. Honda Tiger New Revo atau “New Revolution Cruiser” hadir dengan perubahan paling radikal sepanjang sejarahnya. Ciri khas utamanya adalah desain lampu depan asimetris yang membuatnya mendapat julukan “Tiger Picek” dari para bikers. Meski awalnya sempat menjadi perdebatan, desain ini justru menjadi identitas yang sangat kuat dan ikonik. Nama produksi untuk generasi ini adalah GL-200R1.
Tak hanya lampu depan, Tiger Revo juga membawa banyak pembaruan lain:
- Lampu Rem LED: Mengadopsi teknologi modern yang lebih terang dan awet.
- Desain Bodi Baru: Tampilan shroud, tangki, hingga bodi belakang yang lebih meruncing dan agresif.
- Sistem SASS (Secondary Air Supply System): Teknologi untuk menekan emisi gas buang agar lebih ramah lingkungan.
Revisi Puncak Evolusi: Honda Tiger New Revo, “Single Headlamp” (2010-2013)

Karena desain lampu picek ternyata kurang populer di kalangan konsumen pada saat itu, Honda mendengarkan masukan pasar. Hasilnya, pada tahun 2010 hingga akhir produksinya di 2013, Honda merilis generasi penerus yang kembali menggunakan lampu bulat simetris. Kode produksinya adalah GL-200RA1.
Generasi inilah yang menjadi penutup dari perjalanan panjang sejarah Honda Tiger di Indonesia, meninggalkan warisan desain yang tak terlupakan.
Spesifikasi Teknik: Jantung Pacu Sang Legenda

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, mari kita lihat perbandingan spesifikasi antara generasi awal (Tiger 2000) dan generasi terakhir (Tiger Revo). Ini akan menunjukkan bagaimana evolusi terjadi dari sisi teknis.
| Spesifikasi | Honda Tiger 2000 (Generasi Awal) | Honda Tiger Revo (Generasi Akhir) |
|---|---|---|
| Mesin | 196.9cc, 4-Tak, SOHC, Pendingin Udara | 196.9cc, 4-Tak, SOHC, Pendingin Udara |
| Tenaga Maksimal | 16.7 HP (12.45 kW / 17 PS) @ 8,500 RPM | 16.5 HP (12.3 kW / 16.7 PS) @ 8,500 RPM |
| Torsi Maksimal | 15.7 Nm @ 7,000 RPM | 15.7 Nm @ 7,000 RPM |
| Bobot | ~123 kg (Kering) | ~138 kg (Isi) |
| Power-to-Weight Ratio | ~0.101 kW/kg | ~0.089 kW/kg |
Dari tabel di atas, terlihat ada sedikit penurunan tenaga dan peningkatan bobot pada Tiger Revo, yang kemungkinan besar disebabkan oleh penambahan komponen baru dan penyesuaian untuk regulasi emisi. Namun, karakter mesinnya yang kaya torsi di putaran bawah hingga menengah tetap dipertahankan, menjadikannya motor yang nikmat untuk perjalanan jauh.
Alasan di Balik Status Legendaris Honda Tiger

Mengapa setelah bertahun-tahun berhenti produksi, nama Honda Tiger masih terus menggema? Ada beberapa alasan kuat yang menjadikannya sebuah legenda di dunia sejarah roda dua Indonesia.
Mesin Bandel dengan Torsi Khas Peturing
Jantung pacu GL-200 terkenal sangat bandel dan mudah perawatannya. Karakternya yang overstroke menghasilkan torsi melimpah sejak putaran mesin rendah. Ini artinya, kamu tidak perlu sering-sering oper gigi di tanjakan atau saat berboncengan. Tenaganya terasa “mengisi” terus, sebuah karakter yang sangat dicari oleh para penggemar motor touring.
Postur Gagah dan Kenyamanan Berkendara
Honda Tiger menawarkan posisi berkendara yang tegap dan rileks. Stangnya yang tinggi dan lebar, serta joknya yang tebal, membuat pengendara tidak cepat lelah saat menempuh perjalanan ratusan kilometer. Posturnya yang jangkung dan besar juga memberikan “commanding presence” di jalan, membuat pengendaranya merasa lebih gagah.
Surga Bagi Para Pecinta Modifikasi
Basis sasis dan mesin yang simpel namun kuat membuat Tiger menjadi kanvas favorit para modifikator. Dari gaya Japstyle, Cafe Racer, hingga Supermoto, semuanya bisa diaplikasikan pada motor ini. Dukungan spare part aftermarket yang melimpah dan komunitas yang solid semakin memudahkan para pemilik untuk mempersonalisasi tunggangan mereka. Kamu bisa melihat berbagai inspirasinya dalam ulasan di kategori Review Motor kami yang mungkin pernah membahas motor kustom berbasis Tiger.
Warisan Abadi Sang Macan di Aspal Nusantara

Meskipun produksinya telah dihentikan, warisan Honda Tiger tidak akan pernah pudar. Ia telah meletakkan fondasi bagi segmen motor sport touring di Indonesia, menjadi inspirasi bagi banyak motor generasi selanjutnya, dan yang terpenting, telah menciptakan jutaan kenangan bagi para pemiliknya. Komunitas Honda Tiger hingga kini masih sangat solid, membuktikan bahwa ikatan emosional yang terjalin jauh melampaui sekadar hubungan antara manusia dan mesin.
Bagi para audiens baru, mengenal sejarah Honda Tiger adalah cara untuk memahami evolusi dunia motor di Indonesia. Sementara bagi audiens lama, mengenangnya adalah cara untuk merayakan kembali sebuah era keemasan. Kisah tentang motor touring legendaris ini adalah bukti bahwa sebuah produk yang dibuat dengan hati akan selalu memiliki tempat di hati, melintasi generasi. Itulah inti dari panjangnya sejarah Honda Tiger, sebuah legenda yang tak akan pernah mati.







