Beranda Tips & Trick 12 Tips Aki Motor Awet: Cara Merawat, Cek Tegangan & Penyebab Tekor

12 Tips Aki Motor Awet: Cara Merawat, Cek Tegangan & Penyebab Tekor

49
0
cara merawat aki motor dengan benar

Pernah nggak sih, pagi-pagi buru-buru mau berangkat, motor kamu di-starter elektrik cuma bunyi “cetek-cetek-cetek” doang? Dijamin itu bikin mood berantakan seharian. Kalau sudah begini, 99% masalahnya ada di aki motor yang tekor alias soak. Ini berarti kamu belum melakukan cara merawat aki motor dengan benar.

Aki itu ibarat jantung kelistrikan di motor kamu. Tanpa aki yang sehat, semua sistem dari starter, lampu, klakson, sampai injektor (di motor injeksi) nggak bakal hidup. Sayangnya, banyak dari kita yang baru panik pas motor sudah mogok. Padahal, cara merawat aki motor itu gampang banget dan bisa jadi investasi kecil buat menghindari repot besar di jalan.

Exmotoride sudah siapkan panduan lengkap, bukan cuma 8, tapi 12 tips jitu bikin aki motor awet, baik itu tipe kering (MF) maupun basah. Yuk, simak!

12 Cara Merawat Aki Motor Agar Bisa Awet Maksimal

12 tips jitu merawat aki motor dengan benar

Nggak perlu jadi mekanik profesional, cukup lakukan 12 langkah preventif ini secara rutin. Gampang dan bisa kamu lakukan sendiri di garasi rumah.

1. Panaskan Motor Setiap Hari (Wajib!)

Ini adalah tips aki motor paling dasar. Meski motor nggak kamu pakai jalan, wajib panaskan mesin setiap hari minimal 5 sampai 10 menit. Kenapa? Saat mesin menyala, sistem pengisian (kiprok dan spul) akan bekerja mengisi ulang daya ke aki. Ini penting banget buat menjaga setrum aki tetap penuh dan menghindari proses self-discharge.

2. Periksa Tegangan (Voltase) Aki Secara Berkala

Jangan tunggu sampai aki tekor! Kamu wajib punya alat murah meriah bernama Multimeter atau voltmeter. Ini adalah cara paling akurat untuk cek tegangan aki. Begini patokannya:

  • Saat mesin mati (kontak OFF): Aki sehat harus menunjukkan angka di atas 12.4 Volt. Kalau di bawah 12.3 Volt, itu tandanya aki mulai lemah.
  • Saat mesin menyala (langsam): Tegangan harus naik ke angka 13.7 Volt – 14.2 Volt. Ini tandanya sistem pengisian berjalan normal.

Kalau saat mesin menyala tegangannya di bawah 13 Volt atau malah di atas 14.5 Volt, segera cek kiprok kamu!

3. Jaga Kebersihan Terminal Aki dari Jamur (Kerak)

Sering lihat ada kerak putih atau kehijauan di kutub (terminal) positif atau negatif aki? Itu adalah jamur (sulfatisasi) akibat uap asam aki. Kerak ini adalah isolator alias penghambat listrik. Alhasil, pengisian nggak maksimal dan starter jadi berat. Cara membersihkannya gampang: lepas klem aki, lalu siram terminal aki pakai air panas dan sikat pakai sikat kawat atau sikat gigi bekas. Keringkan, lalu pasang lagi. Kamu juga bisa oleskan sedikit gemuk (grease) di terminal setelah bersih untuk mencegah jamur datang lagi.

4. Cek Ketinggian Air Aki (Khusus Tipe Basah)

Kalau motor kamu masih pakai aki basah (konvensional), perawatan ini wajib hukumnya. Cek ketinggian air aki minimal sebulan sekali. Pastikan level air selalu berada di antara garis “UPPER” (batas atas) dan “LOWER” (batas bawah). Kalau kurang, tambahkan hanya air aki suling (air zuur tutup biru), jangan pakai air aki tutup merah! Air yang kurang bikin sel aki kering dan cepat rusak.

5. Hindari Aksesoris Listrik Berlebihan

Modifikasi memang bikin motor ganteng, tapi hati-hati sama kelistrikan. Memasang aksesoris yang menyedot banyak listrik seperti lampu tembak (strobo), klakson kapal, atau sistem audio heboh bisa membebani aki. Beban (output) yang lebih besar dari kemampuan pengisian (input) adalah resep pasti penyebab aki tekor. Kalaupun mau pasang, pastikan kamu juga meng-upgrade sistem pengisiannya.

6. Bijak Menggunakan Starter Elektrik

Punya motor yang ada kick starter (engkol)? Gunakan itu saat pertama kali menyalakan motor di pagi hari. Ini memberi kesempatan oli mesin bersirkulasi dulu dan mengurangi beban berat aki. Selain itu, kalau motor kamu susah menyala, jangan paksa menekan tombol starter terus-menerus. Itu akan menguras aki dengan sangat cepat. Coba 2-3 kali, kalau nggak nyala, cari penyebabnya (bisa jadi busi, bensin, atau kompresi).

7. Selalu Pastikan Kunci Kontak “OFF”

Ini kebiasaan sepele tapi fatal. Selesai pakai motor, pastikan kunci kontak kamu putar penuh ke posisi “OFF” atau “LOCK”. Meninggalkan kunci di posisi “ON” (meski mesin mati) akan terus menguras daya aki. Kenapa? Karena lampu speedometer, lampu senja, dan sistem injeksi tetap ‘sadar’ dan menyedot setrum. Ditinggal beberapa jam saja, dijamin aki kamu langsung K.O.

8. Gunakan Motor Secara Rutin

Aki, baik kering maupun basah, akan mengalami proses self-discharge (berkurang setrumnya sendiri) kalau didiamkan terlalu lama. Motor yang cuma jadi pajangan atau dipakai seminggu sekali sangat rentan aki tekor. Cara terbaik adalah gunakan motor secara rutin (minimal 3 hari sekali) agar aki terus mendapat siklus pengisian alami.

9. Lepas Kabel Aki Saat Motor Disimpan Lama

Kalau kamu berencana nggak pakai motor dalam waktu lama (misal lebih dari 2 minggu), ada trik simpelnya. Cukup lepas salah satu kabel terminal aki (disarankan yang negatif/hitam). Ini akan memutus semua aliran listrik ‘diam’ (seperti jam atau alarm) dan mencegah aki mengalami self-discharge.

10. Periksa Kesehatan Kiprok (Regulator)

Kiprok atau regulator adalah otaknya pengisian. Fungsinya menstabilkan arus dari spul sebelum masuk ke aki. Kalau kiprok rusak, ada dua bencana:

  • Overcharge (Pengisian Berlebih): Arus terlalu besar. Gejalanya lampu motor sering putus dan aki cepat ‘mendidih’ atau kembung.
  • Undercharge (Pengisian Kurang): Arus terlalu kecil. Gejalanya aki tekor terus padahal sudah dicas atau ganti baru.

Pengecekan kiprok ini sama dengan poin nomor 2, yaitu cek tegangan saat mesin menyala.

11. Gunakan Aki Sesuai Spesifikasi Pabrikan

Saat ganti aki, jangan asal pilih. Pastikan kamu menggunakan aki dengan spesifikasi ampere (Ah) dan kode yang sama persis dengan rekomendasi pabrikan. Memakai aki dengan ampere lebih kecil sudah pasti akan membuatnya cepat tekor. Memakai ampere lebih besar belum tentu lebih baik kalau sistem pengisian motor kamu nggak mumpuni untuk mengisinya sampai penuh.

12. Perhatikan Kondisi Fisik Aki

Terakhir, lihat fisik aki kamu. Kalau aki (terutama tipe kering/MF) terlihat kembung atau bengkak di bagian sampingnya, itu tanda aki sudah rusak parah akibat overcharge. Segera ganti sebelum meledak! Periksa juga apakah ada retakan atau kebocoran di bodi aki.

Mengenal Musuh Utama: Penyebab Aki Tekor yang Wajib Kamu Tahu

Penyebab Aki Tekor

Sudah melakukan 12 tips aki motor di atas tapi kok aki masih tekor? Mungkin ada biang kerok lain yang nggak kamu sadari. Beberapa penyebab aki tekor paling umum selain perawatan yang salah adalah:

  • Kiprok Rusak: Seperti dibahas di atas, ini tersangka utama.
  • Ada Korsleting (Arus Bocor): Ada kabel bodi yang terkelupas dan menempel ke rangka. Ini bikin setrum aki “bocor” terus-menerus meski kunci kontak sudah OFF.
  • Usia Aki: Aki motor punya umur pakai. Rata-rata aki bawaan pabrik bisa bertahan 2-3 tahun, sementara aki pengganti mungkin sekitar 1-2 tahun, tergantung pemakaian.

Aki Kering (MF) vs Aki Basah: Mana yang Terbaik?

aki kering vs aki basah bagus mana

Pas tiba waktunya ganti aki, kamu pasti bingung: pilih aki kering (Maintenance Free/MF) atau aki basah (konvensional)? Keduanya punya plus minus. Aki kering menang di kepraktisan (nggak perlu isi air), sementara aki basah biasanya lebih murah dan diklaim lebih tahan banting jika dirawat dengan benar.

Biar nggak bingung, ini perbandingan singkatnya dalam tabel responsif:

FiturAki Kering (Maintenance Free/MF)Aki Basah (Konvensional)
PerawatanBebas perawatan, tidak perlu isi air. Sekali pasang, lupakan.Wajib cek & tambah air aki suling (tutup biru) secara rutin.
InstalasiLebih fleksibel, beberapa tipe (Gel) bisa dipasang miring.Harus dalam posisi tegak lurus, rawan tumpah.
HargaCenderung lebih mahal.Lebih murah.
Cocok UntukKamu yang nggak mau repot, terutama motor Matic modern.Kamu yang telaten merawat dan ingin harga lebih ekonomis.

Bonus: Cara Cas Aki Motor yang Benar dan Aman (Metode DIY – Do It Your Self)

cara cas aki motor dengan banar

Kalau aki kamu cuma lemah (bukan soak total), kamu bisa kok cas aki motor sendiri di rumah. Ini langkah-langkahnya, tapi pastikan kamu punya alat charger aki khusus motor ya (bukan charger aki mobil)!

  1. Lepas Aki dari Motor: Demi keamanan, lepas aki dari motor. Lepas kabel kutub negatif (-) dulu, baru kutub positif (+).
  2. Bersihkan Terminal: Pastikan terminal aki bersih dari kerak.
  3. (Khusus Aki Basah) Buka Tutup Sel: Buka semua tutup lubang pengisian di bagian atas aki. Ini penting agar uap saat pengisian bisa keluar.
  4. Hubungkan Charger: Jepitkan kabel charger merah ke kutub positif (+) aki dan kabel hitam ke kutub negatif (-). Jangan sampai terbalik!
  5. Atur Arus (Ampere): Ini bagian penting! Aturan cas aki yang aman adalah 10% dari kapasitas aki. Misal aki kamu 5 Ah (Ampere hour), atur arus cas di 0.5 Ampere. Kalau aki 3.5 Ah, atur di 0.35 Ampere. Ini adalah metode slow charging yang paling aman dan bikin aki awet.
  6. Tunggu Sampai Penuh: Proses ini bisa memakan waktu 5-10 jam, tergantung kondisi aki.
  7. Pasang Kembali: Setelah selesai, pasang kembali aki ke motor. Kebalikan dari melepas: pasang kutub positif (+) dulu, baru kutub negatif (-).

Cara Merawat Aki Dengan Benar Adalah Investasi

merawat aki mkotor dengan benar

Merawat aki motor itu pada dasarnya adalah investasi kecil untuk menghindari masalah besar di jalan. Bayangkan, cuma butuh beberapa menit setiap minggunya untuk pengecekan, tapi bisa menyelamatkan kamu dari repotnya mendorong motor atau telat sampai tujuan.

Inti dari cara merawat aki motor adalah konsistensi. Nggak peduli motor kamu Sport Bike canggih atau motor bebek harian, prinsip dasarnya sama. Aki yang sehat bikin perjalanan kamu lancar jaya.

Punya pengalaman pribadi soal aki tekor? Atau ada masalah spesifik terkait kelistrikan motor kamu yang bikin pusing? Yuk, share di kolom komentar! Kita di Exmotoride senang banget bisa diskusi bareng kamu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini