Harga BBM yang suka naik-turun belakangan ini memang sering bikin pusing kepala. Tentu saja, bagi kamu yang mobilitasnya tinggi, mencari motor matic paling irit itu jadi sebuah kewajiban mutlak. Alasannya sederhana, dompet kamu pasti bisa lebih aman kalau menggunakan motor irit bensin. Selain itu, pengeluaran bulanan pun jadi lebih terkontrol untuk kebutuhan lain yang lebih penting daripada sekadar beli bensin.
Exmotoride di sini nggak akan kasih info ‘katanya-katanya’ doang. Sebaliknya, Admin sudah mengumpulkan data 7 motor matic paling irit yang beredar di pasaran Indonesia saat ini. Artikel ini menyajikan murni data klaim pabrikan dan hasil pengujian internal. Oleh karena itu, kamu bisa menjadikan tulisan ini sebagai panduan cerdas sebelum memutuskan beli motor baru.
Namun, sebelum kita masuk ke daftar motornya, Sobat perlu paham dulu bahwa keiritan itu bukan cuma soal mesin. Faktanya, gaya berkendara juga sangat menentukan hasil akhirnya. Kalau kamu penasaran kenapa motor kamu sekarang terasa boros, coba deh cek artikel kami tentang penyebab motor boros bensin. Siapa tahu ada kebiasaan sepele yang bikin tangki cepat kering. Sekarang, mari kita bedah daftar motor hematnya!
7 Motor Matic Paling Irit di Indonesia

Persaingan pabrikan motor di Indonesia memang sangat ketat, terutama di segmen skutik entry level. Mereka berlomba-lomba menciptakan mesin yang efisien tanpa mengorbankan tenaga. Berikut adalah daftar jagoan efisiensi yang bisa kamu pertimbangkan. Kita akan mengurutkannya dari yang paling irit gila sampai yang masih irit banget.
1. Honda BeAT Series (Mulai 60,6 km/liter)

Siapa pun nggak akan kaget melihat nama ini di urutan pertama. Sang “Raja Irit” masih dipegang teguh oleh Honda BeAT. Motor ini jadi andalan jutaan orang di Indonesia, mulai dari mahasiswa, pekerja, sampai abang ojek online. Alasannya jelas, mesin 110cc eSP (enhanced Smart Power) miliknya sangat efisien. Selain itu, penggunaan rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) yang ringan banget bikin beban kerja mesin jadi enteng.
Tak hanya itu, teknologi injeksi bahan bakar PGM-FI bikin pembakaran di ruang mesin jadi efisien maksimal. Fitur Idling Stop System (ISS) juga sangat membantu menghemat bensin saat berhenti di lampu merah. Dengan kombinasi ini, BeAT susah sekali dikalahkan dalam hal efisiensi murni. Kamu bisa menempuh jarak ratusan kilometer hanya dengan sekali isi full tank.
- Klaim BBM: 60,6 km/liter (metode ECE R40, ISS on).
- Tenaga: 8.89 HP (6.6 kW / 9.0 PS) @ 7.500 rpm.
- Torsi: 9.3 Nm @ 5.500 rpm.
- Bobot: 89 kg (Tipe CBS).
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,099 HP/kg.
2. Honda Genio (Mulai 59,3 km/liter)

Selanjutnya, ada saudara kembar BeAT yang menawarkan desain lebih stylish. Honda Genio hadir dengan tampilan retro tapi tetap menggendong mesin yang identik dengan BeAT. Faktanya, Genio pakai basis mesin 110cc eSP dan rangka eSAF yang sama persis. Jadi, soal keiritan, bedanya sangat tipis dan hampir tidak terasa dalam pemakaian harian.
Buat kamu yang mau irit tapi ingin tampil beda dari “motor sejuta umat”, Genio bisa jadi pilihan motor matic irit untuk harian yang menarik. Posisi berkendaranya pun sedikit berbeda dan terasa lincah untuk meliuk di kemacetan kota. Tarikan awal motor ini juga cukup responsif berkat langkah piston (stroke) yang panjang. Kamu tetap bisa gaya tanpa takut dompet jebol.
- Klaim BBM: 59,3 km/liter (metode ECE R40, ISS on).
- Tenaga: 8.89 HP (6.6 kW / 9.0 PS) @ 7.500 rpm.
- Torsi: 9.3 Nm @ 5.500 rpm.
- Bobot: 89 kg (Tipe CBS).
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,099 HP/kg.
3. Honda Scoopy (Mulai 59 km/liter)

Kita naik kelas sedikit ke segmen retro-modern premium. Honda Scoopy tetap menjadi primadona anak muda. Meskipun tampilannya lebih gambot dengan ban donat 12 inci, Scoopy tetaplah motor yang irit. Honda tetap mempercayakan basis mesin 110cc eSP dan rangka eSAF pada motor ini. Konsumsi BBM-nya masih bisa menyentuh angka 59 km/liter, beda tipis banget sama BeAT.
Kelebihan utama Scoopy tentu ada pada fiturnya yang lebih mewah seperti Smart Key System. Ini adalah pilihan tepat buat yang mau irit tapi tetap jadi pusat perhatian di jalan. Kamu bisa bergaya maksimal tanpa harus sering-sering mampir ke SPBU. Desainnya yang timeless membuatnya sangat laku di pasaran motor bekas sekalipun.
- Klaim BBM: 59 km/liter (metode ECE R40, ISS on).
- Tenaga: 8.89 HP (6.6 kW / 9.0 PS) @ 7.500 rpm.
- Torsi: 9.3 Nm @ 5.500 rpm.
- Bobot: 95 kg (Tipe Smart Key).
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,093 HP/kg.
4. Honda Vario 125 (Mulai 51,7 km/liter)

Kalau kamu butuh motor yang lebih bertenaga buat harian tapi tetap irit, Vario 125 adalah jawabannya. Berbeda dengan tiga motor sebelumnya yang pakai mesin 110cc, Vario 125 sudah menggendong mesin 125cc eSP+ 4-klep. Mesin ini lebih bertenaga dan punya napas yang lebih panjang untuk rute jauh.
Motor ini menawarkan kompromi terbaik antara performa dan efisiensi bahan bakar. Bodinya yang lebih besar juga memberikan kenyamanan ekstra dan bagasi yang lebih lega untuk membawa barang. Kamu bisa membaca ulasan detailnya di artikel review Honda Vario 125 kami untuk tahu fitur lengkapnya. Motor ini sangat cocok untuk kaum komuter yang menempuh jarak menengah setiap harinya.
- Klaim BBM: 51,7 km/liter (metode ECE R40, ISS on).
- Tenaga: 11.1 HP (8.2 kW / 11.3 PS) @ 8.500 rpm.
- Torsi: 10.8 Nm @ 5.000 rpm.
- Bobot: 111 kg (Tipe CBS).
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,100 HP/kg.
5. Yamaha Fazzio Hybrid-Connected (Mulai 51 km/liter)

Pindah ke kubu garpu tala, Yamaha Fazzio hadir dengan teknologi yang beda dan inovatif. Fazzio menggunakan teknologi Blue Core Hybrid. Artinya, ada fitur Electric Power Assist yang membantu akselerasi awal selama 3 detik pertama dengan tenaga dari baterai.
Tujuan teknologi ini jelas, yaitu mengurangi beban kerja mesin bensin pas tarikan awal yang biasanya paling boros. Makanya, konsumsi bbm Yamaha Fazzio bisa tembus 51 km/liter meski menggendong mesin 125cc. Belum lagi desainnya yang classy dan fitur Y-Connect yang canggih bikin motor ini sangat worth it. Motor ini membuktikan bahwa gaya retro bisa berpadu sempurna dengan teknologi hemat energi.
- Klaim BBM: Sekitar 51 km/liter (data internal Yamaha).
- Tenaga: 8.3 HP (6.2 kW / 8.4 PS) @ 6.500 rpm.
- Torsi: 10.6 Nm @ 4.500 rpm.
- Bobot: 95 kg.
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,087 HP/kg.
6. Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected (Mulai 50-51 km/liter)

Motor ini adalah versi lebih premium dari Fazzio, dengan desain elegan ala skutik Eropa yang mewah. Basis mesinnya sama persis, yaitu 125cc Blue Core Hybrid dengan Electric Power Assist. Oleh karena itu, efisiensinya sangat mirip dengan Fazzio di angka 50-an km/liter.
Kelebihan utamanya ada di desain yang lebih mewah dan fitur-fitur praktis. Lampu-lampu sudah full LED yang terang. Selain itu, posisi tangki bensin ada di depan (Smart Front Refuel) sehingga kamu tidak perlu turun dari motor saat isi bensin. Ini sangat praktis untuk pemakaian harian. Filano adalah bukti bahwa motor irit tidak harus terlihat murahan.
- Klaim BBM: Sekitar 50-51 km/liter (data internal Yamaha).
- Tenaga: 8.1 HP (6.1 kW / 8.3 PS) @ 6.500 rpm.
- Torsi: 10.4 Nm @ 5.000 rpm.
- Bobot: 100 kg.
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,081 HP/kg.
7. Suzuki Nex II (Mulai 49 km/liter)

Jangan lupakan si kuda hitam dari Suzuki ini! Suzuki Nex II mungkin nggak seramai kompetitornya di jalanan. Namun, motor ini terkenal lincah, ringan, dan punya mesin badak. Nex II memiliki catatan konsumsi BBM yang sangat impresif berkat teknologi SEP (Suzuki Eco Performance).
Dengan harga yang seringkali lebih terjangkau dibanding kompetitor sekelasnya, Nex II ini jadi opsi menarik. Motor ini sangat cocok buat kamu yang mencari fungsi dan durabilitas. Nex II adalah definisi motor tempur harian yang siap kamu ajak kerja keras. Mesinnya yang responsif tapi irit membuatnya layak masuk dalam daftar ini.
- Klaim BBM: 49 km/liter (data internal Suzuki).
- Tenaga: 9.2 HP (6.9 kW / 9.4 PS) @ 8.000 rpm.
- Torsi: 8.7 Nm @ 6.000 rpm.
- Bobot: 93 kg.
- PWR (Power-to-Weight Ratio): Sekitar 0,098 HP/kg.
Tabel Perbandingan Motor Matic Paling Irit

Biar kamu lebih gampang membandingkan spesifikasinya, Exmotoride sudah buatkan tabel perbandingan data para jagoan irit ini. Sobat bisa melihat data klaim BBM dan tenaga mesinnya secara berdampingan. (Harga OTR adalah perkiraan dan bisa berbeda di tiap daerah).
| Model Motor | Klaim BBM (km/liter) | Tenaga (HP @ rpm) | Bobot (kg) | Perkiraan Harga OTR |
|---|---|---|---|---|
| Honda BeAT | 60,6 | 8.89 @ 7.500 | 89 | Mulai 18 Jutaan |
| Honda Genio | 59,3 | 8.89 @ 7.500 | 89 | Mulai 19 Jutaan |
| Honda Scoopy | 59,0 | 8.89 @ 7.500 | 95 | Mulai 22 Jutaan |
| Honda Vario 125 | 51,7 | 11.1 @ 8.500 | 111 | Mulai 23 Jutaan |
| Yamaha Fazzio | 51,0 | 8.3 @ 6.500 | 95 | Mulai 23 Jutaan |
| Yamaha Grand Filano | ~50-51 | 8.1 @ 6.500 | 100 | Mulai 27 Jutaan |
| Suzuki Nex II | 49,0 | 9.2 @ 8.000 | 93 | Mulai 19 Jutaan |
Irit Itu Nggak Cuma Soal Mesin, Bro!

Pernahkah kamu punya motor yang klaimnya irit tapi kok di kenyataan malah boros? Tenang, bisa jadi itu bukan salah motornya. Perlu kamu ingat, data di atas itu hasil tes pabrikan dengan metode tertentu (kayak ECE R40 atau WMTC) yang kondisinya terkontrol. Sebaliknya, hasil di dunia nyata PASTI beda tergantung kondisi jalan.
Faktanya, ada beberapa faktor krusial yang menentukan keiritan sebuah motor:
- [cite_start]
- Gaya Berkendara: Ini faktor paling utama. Kalau kamu suka stop-and-go, betot gas mendadak, atau sering ngebut, bensin pasti lebih cepat habis. Coba berkendara lebih halus (eco-riding) dengan menjaga putaran gas konstan[cite: 17].
- Tekanan Ban: Ban yang kempis bikin mesin kerja ekstra berat untuk memutar roda. Oleh karena itu, selalu cek tekanan ban sesuai rekomendasi pabrik. [cite_start]Ini hal sepele tapi pengaruhnya besar banget ke konsumsi bbm[cite: 17].
- Perawatan Rutin: Kapan terakhir kamu ganti oli atau servis CVT? Filter udara yang kotor, busi jelek, dan setelan mesin yang nggak pas akan bikin motor jadi boros. Rajin servis adalah kunci menjaga efisiensi. [cite_start]Jangan lupa juga pilih pelumas yang tepat, baca tips memilih oli motor agar mesin tetap enteng[cite: 17].
[cite_start]
- Beban dan Kondisi Jalan: Membawa beban berat, boncengan, lewat jalan menanjak, atau macet total jelas bikin bensin lebih cepat habis dibanding jalan datar yang lancar[cite: 17].
Untuk lebih detail soal perawatan agar motor tetap irit, kamu bisa cek panduan perawatan motor matic mudah dari Exmotoride.
Jadi, Mana Pilihan Terbaik Buat Kamu?

Setelah melihat semua data di atas, pilihan akhirnya balik lagi ke kebutuhan dan budget kamu masing-masing. Jika kamu mencari efisiensi absolut dan value for money terbaik, Honda BeAT jelas juaranya. [cite_start]Sejauh ini, nggak ada lawan yang bisa menandingi angka konsumsinya yang fantastis itu[cite: 17].
Di sisi lain, kalau kamu mau irit tapi juga ingin tampil stylish dengan teknologi kekinian, Yamaha Fazzio atau Grand Filano adalah jawaban yang paling pas. Teknologi hybrid-nya memberikan sensasi berkendara yang beda. [cite_start]Sementara itu, buat yang butuh tenaga lebih untuk rute yang agak jauh namun tetap irit, Vario 125 menawarkan keseimbangan terbaik[cite: 17].
Apa pun pilihanmu, pastikan kamu memilih motor yang sesuai dengan karakter harian kamu. Memilih motor matic paling irit adalah langkah cerdas untuk menghemat pengeluaran di tengah harga BBM yang nggak menentu. Punya pengalaman pribadi soal konsumsi bbm Honda BeAT atau Yamaha Fazzio kamu? Atau mungkin kamu pakai Suzuki Nex II yang iritnya kebangetan? Tulis pengalaman kamu di kolom komentar di bawah, ya!







